Hal itu guna mengantisipasi terjadinya serangan rayap.
Berdasarkan kajian yang dilakukan sejumlah pihak, anggaran memperbaiki rumah lebih besar dari biaya membangun rumah baru.
Ia menyarankan agar tanah yang akan digunakan membangun rumah sebaiknya dikeruk, dibersihkan sampai benar-benar bersih.
"Jangan cuma diuruk. Apalagi selama ini pembangunan perumahan dilakukan dengan mengonversi lahan," jelasnya.
Pembersihan itu dilakukan agar tidak ada sisa kayu atau akar yang berpotensi menjadi sarang rayap ketika rumah atau bangunan tersebut telah berdiri.
Sumber makanan bagi rayap tanah atau Macrotermes gilvus adalah selulosa dari sampah humus maupun kayu yang tidak kering atau kayu yang lembap.
Contoh kayu yang tertimbun tanah menjadi lembap sehingga dijadikan sumber makanan dan sarang bagi rayap.
Lebih bahaya adalah ketika di bawah tidak kelihatan dan tahu-tahu sudah di usuk atau kerangka rumah.
Ia mengimbau masyarakat tidak membuang sampah humus atau sampah kayu di sekitar rumah.
Hal itu sama saja dengan memelihara rayap. (jti)