Terdapat dua titik di Armuzna yang rawan terjadinya kasus heatstroke, yakni Arafah dan Mina.
"Jamaah haji perlu mewaspadai heatstroke, terutama saat wukuf di Arafah dan di Mina untuk lontar jamrah selama tiga hari," tutur dr Atma dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Minggu (25/6/2023).
Baca juga: 5 Jemaah Indonesia Gagal Naik Haji, Ditolak Masuk Arab Saudi karena Masuk Daftar Cekal
Oleh karenanya, penting bagi jemaah haji mengenali beberapa gejala heatstroke, di antaranya:
- Suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 40 derajat celsius.
- Kelelahan.
- Kulit panas dan kering.
- Denyut nadi dan frekuensi napas meningkat.
- Gangguan neurologis berupa penurunan kemampuan berpikir dan berkonsentrasi, drowsiness (perasaan mengantuk yang kuat), hingga koma.
Selain mengenali gejala heatstroke, jemaah haji yang akan melakukan prosesi Armuzna diimbau memperhatikan anjuran dari penyelenggara ibadah haji.
Terutama, bagi jemaah haji berisiko tinggi untuk melaksanakan ibadah disesuaikan kondisi tubuh atau kesehatan.
Jemaah haji juga diimbau menghindari paparan panas yang ekstrim.
Sedapat mungkin, jemaah haji bisa menghindari paparan langsung terik matahari.
Baca juga: 292 Jemaah Haji Dirawat di RS, Ketua Baznas Ajak Peserta Istigasah Nasional Doakan Kesembuah Mereka
Selanjutnya, dr Atma juga mengimbau jemaah haji menghindari terjadinya dehidrasi saat prosesi Armuzna.
Jemaah haji diimbau minum air 200 ml tiap jam dengan perlahan dan jangan tunggu haus.
Selain itu, juga disarankan minum satu saset oralit yang dilarutkan dengan air 200 ml per hari.
"Jangan tunggu haus dan minum air 200 ml tiap jam dengan perlahan. Satu saset oralit yang dilarutkan dengan air 200 ml tiap harinya juga bisa membantu hindari dehidrasi," ucap dr Atma.
Jemaah haji diimbau, saat prosesi Armuzna, dapat membawa handuk kecil yang nantinya bisa dibasahi dan dikompreskan ke badan.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi panas tubuh untuk menghindari terjadinya heatstroke. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jemaah Haji Diimbau Waspadai Heatstroke saat Prosesi Armuzna.