Haji 2023

Suhu Udara Diperkirakan Capai 46 Derajat Celsius saat Puncak Haji, Jemaah Diminta Waspada Heatstroke

Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan jemaah calon haji melakukan umrah tawaf di Kabah, Masjidil Haram, Kamis (15/6/2023).

TRIBUNBANYUMAS.COM, MEKKAH - Suhu udara yang mencapai 46 derajat Celsius menjadi tantangan tersendiri bagi jemaah haji saat puncak musim haji 2023.

Otoritas kesehatan haji Indonesia pun meminta jemaah haji menggunakan kaca mata hitam atau sun glasses.

Puncak ibadah haji 2023 akan berlangsung Selasa (27/6/2023) hingga Kamis (29/6/2023).

Ada sekitar 209 ribu jamaah Indonesia dan sekitar 2 juta jemaah dari seluruh dunia menjalankan ibadah haji 1444 H.

Saat puncak ibadah haji itu diperkirakan, suhu udara di Mekkah berkisar 45-46 derajat Celsius.

Baca juga: Rasakan Tempat Tidur di Tenda Jemaah Haji di Arafah, Menag Puas: AC Juga Lebih Dingin

Data dari Annawa, situs resmi otoritas Cuaca Arab Saudi dan AccuWeather mencatat, UV index berada di level +13.
Ini termasuk ekstrem.

UV Index atau level kesilauan cahaya matahari ekstrem kategori Rendah di angka 1-2, sementara Normal 3-5, dan kategori Tinggi 8-11 poin.

Tak hanya suhu, hembusan angin panas, kelembapan, level kilauan cahaya matahari (UV Index), juga masuk level ekstrem.

Waspada Heatstroke

Terkait kondisi ini, jemaah perlu mewaspadai terjadinya heatstroke saat Armuzna.

Heatstroke adalah kondisi tubuh tidak dapat mengontrol suhu tubuhnya.

Kondisi ini terjadi karena paparan panas dengan suhu tinggi secara langsung.

Sehingga, menyebabkan kenaikan suhu inti tubuh hingga lebih dari 40 derajat celsius.

Kondisi ini, jika tidak segera ditangani, dapat mengakibatkan kerusakan organ seperti otak, jantung, dan ginjal.

Kepala KKHI Madinah dr Tri Atmaja sebagai pelaksana pos kesehatan (Poskes) utama di Mina menyampaikan bahwa kondisi heatstroke perlu diwaspadai jamaah haji, terutama lansia, saat berada di Armuzna.

Halaman
12

Berita Terkini