Di tempat yang sama, orang paling ditakuti di kampung itu, Wirya melirik sinis Bagas.
Ia tak menyukai gelagat Bagas yang ikut campur urusan para warga.
Karena menganggap Bagas sebagai biang kerok yang membuat masalah besar, Wirya membuat rencana.
Wirya menghabisi nyawa Bagas ketika bersepeda menuju surau.
Di atas jembatan, Wirya menembak Bagas dengan senapan anadalannya.
Satu peluru menghunus dada Bagas hingga terdorong ke bawah jembatan.
Bagas perlahan tenggelam ke dalam sungai yang mengalir deras.
Melihat hal itu, Wirya dan anak buahnya merasa bahagia.
Mereka melakukan perayaan atas keberhasilan membunuh Bagas.
Berselang beberapa hari, anak buah Wirya mendengar lantunan sholawat dari surau.
Ketika diselidiki itu adalah Bagas yang sedang bersimpuh di atas sajadah.
Sontak mereka terkejut dengan keadaan tersebut karena Bagas sudah mati.
Keberadaan Bagas yang tiba-tiba muncul setelah kematian membuat Wirya dan anak buahnya ketar-ketir.
Mereka menduga itu adalah arwah Bagas yang gentayangan.
Namun ternyata setelah diselidiki, sosok yang menyerupai Bagas ialah jin khodam.