TRIBUNBANYUMAS.COM - Desa Krinjing yang terletak di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang hari Sabtu (11/3/2023) diguyur hujan abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Desa Krinjing terkenal karena pernah mengalami bencana letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 yang menyebabkan kerusakan yang cukup parah di desa ini.
Saat itu, sebagian besar warga desa Krinjing dievakuasi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari bahaya dari letusan tersebut.
Baca juga: Erupsi Merapi, Ini Kondisi Desa Terdekat Puncak di Klaten
Baca juga: Sri Sultan Hamengkubuwono X Yakin Erupsi Gunung Merapi Akan Berhenti, Ini Syaratnya
Baca juga: Hujan Abu Merapi Dirasakan hingga Wonosobo, Erupsi Hari Ini
Pada erupsi Gunung Merapi kali ini, seperti dilaporkan oleh wartawan Tribunjogja.com dari Krinjing, abu vulkanik tampak tebal menyelimuti tanah di wilayah desa ini.
Abu Vulkanik Gunung Merapi itu hampir merata berada di pemukiman dan lahan penduduk.
Setelah erupsi pada Sabtu siang, balai Kalurahan Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, kabupaten Magelang akan dijadikan posko untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari relawan di lapangan, setelah kejadian, tim langsung membagikan masker kepada warga.
Dan kondisi terkini pada pukul 18.00 WIB, suasana sudah mulai berangsung kondusif.
Data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan, jarak luncur guguran awan panas Gunung Merapi mencapai 4 Km.
BPPTKG Yogyakarta juga masih memantau bahwa akttivitas Gunung Merapi masih fluktuatif hingga pukul 16.55 WIB.
Berikut adalah kronologi Erupsi Merapi berdasarkan data BPPTKG.
1. Sabtu 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB mulai terjadi rentetan awan panas guguran (APG).
2. APG terekam di seismograf dengan amplitudo antara 25-70mm dan durasu 128-468 detik
3. Jarak luncur terjauh 4 km ke arah barat daya (sungai Bebeng dan Krasak)
4. Pada saat kejadian angin bertiup ke arah barat laut-barat.