TRIBUNBANYUMAS.COM, DEMAK - Warga Desa Ketanjung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengeluhkan belum adanya bantuan dari pemerintah setempat.
Padahal, sudah lima hari permukiman mereka terendam banjir.
Kades Ketanjung Siti Setiawati mengatakan, ada sekitar 3000 jiwa terdampak banjir di wilayah tersebut.
Hingga Senin (6/3/2023), ketinggian banjir di sejumlah titik mencapai 80 sentimeter.
Baca juga: Bocah Tiga Tahun Hilang di Area Makam Sunan Kalijaga Demak, Pencarian Tim SAR Gabungan hingga Sungai
Baca juga: Konfercab GP Ansor Demak Ricuh, Peserta Tuding Panitia Curang dalam Agenda Pemilihan Ketua
Meski begitu, menurut Siti, pemerintah telah memberi bantuan berupa kantong pasir untuk mengatasi tanggul jebol.
"Upaya pemerintah belum ada, cuma kami sudah laporan terkait seleding tanggul dan banjir. Kami diberikan bantuan kantung pasir sejumlah 500 buah untuk tanggul saja," kata Siti saat ditemui di Balai Desa Ketanjung, Senin.
Padahal, menurutnya, bantuan bagi warga terdampak banjir juga diperlukan.
"Untuk warga terdampak banjir, belum ada (bantuan) sampai saat ini," imbuhnya.
Sebenarnya, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkab Demak ataupun Kementrian Sosial terkait banjir yang melanda wilayahnya. Namun, lagi-lagi, belum ada respon dari Pemkab Demak.
"Saya juga sudah berkomunikasi dengan Kementrian sosial dan Pemkab Demak terkait bantuan namun belum mendapatkan kepastian akan diberi bantuan atau tidak," jelasnya.
Baca juga: Pencarian Hari Kedua, Siswi MTs di Demak yang Tenggelam di Sungai Wulan Ditemukan Tewas
Baca juga: Aneh! Tandan Pisang Milik Warga Mranak Demak Muncul dari Tengah Batang Pohon, Tumbuh ke Atas
Rohmatun, warga RW 01 Ketanjung mengatakan, warga sangat berharap bantuan dari pemerintah.
"Belum ada bantuan, adanya kemarin itu buat tanggul (mengatasi tanggul jebol)," kata Rohmatun.
Ia hanya bisa berharap, banjir tak lagi menggenangi permukiman.
Apalagi, dalam dua bulan terakhir, rumahnya sudah dua kali terendam banjir.
"Inginnya, tidak banjir setiap tahun. Ini sudah dua kali banjir besar di awal tahun ini," ujarnya. (*)
Baca juga: Penculikan Dosen Poltekkes Kemenkes Pontianak Diduga Soal Asmara, Polisi Periksa Seorang Mahasiswi
Baca juga: Wali Kota Solo Gibran Kehilangan Sandal saat Salat Jumat di Masjid Raya Sheikh Zayed, Pulang Nyeker