TRIBUNBANYUMAS.COM, DEMAK - Balai Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, berubah menjadi tempat penitipan motor warga terdampak banjir.
Sudah lima hari ini, permukiman warga di wilayah tersebut tergenang banjir hingga ketinggian 80 cm.
Ada ratusan motor milik warga yang terparkir di aula.
Satu di antara warga yang menitipkan motornya adalah Suntono, warga RT 02 RW 02 Desa Ketanjung.
"Akses jalan (ke rumah) tergenangi banjir (tinggi), tidak bisa dilalui, daripada (kendaraan) macet," kata Suntono, Senin (6/3/2023).
Baca juga: Lima Hari Banjir Belum Juga Surut, Warga Ketanjung Demak Berharap Bantuan dari Pemerintah
Baca juga: Bocah Tiga Tahun Hilang di Area Makam Sunan Kalijaga Demak, Pencarian Tim SAR Gabungan hingga Sungai
Dia menyampaikan, ketinggian banjir di jalan kampungnya sekitar 40-50 cm.
Sementara, wilayah di balai desa hingga jalan raya, tidak kebanjiran.
"Ketingan banjir di rumah sekira 40-50 cm. Ada yang berani lewat pakai sepeda motor tapi banyak yang enggak. Yang bisa, paling motor yang tinggi saja, mobil ada yang masuk," ujar.
Menurut Suntono, banjir membuat aktivitas warga tergangung.
"Sudah satu pekan ini aktivitas terganggu. Tapi, mau bagimana lagi, kalau kerja harus berangkat," jelasnya.
Ada pula warga yang memilih tidak berangkat kerja akibat banjir.
Baca juga: Konfercab GP Ansor Demak Ricuh, Peserta Tuding Panitia Curang dalam Agenda Pemilihan Ketua
Baca juga: Mulai 27 Februari, Lewat Tol Semarang-Demak Berbayar. Segini Tarifnya
Hal itu juga disampaikan Kades Ketanjung Siti Setiawati.
Menurutnya, ada sekitar 3000 warga Desa Ketanjung terdampak banjir.
"Kami ini desa perbatasan Demak-Kudus, yah begini keadaannya. Orang kerja di Kudus tidak bisa lewat, sekolah di Kudus juga tidak bisa berangkt," jelasnya.
Dia mengaku, hampir setiap hari setelah banjir, Pemerintah Desa Ketanjung mengeluarkan surat izin tidak bisa berangkat bekerja maupun bersekolah untuk warganya.