Tragedi Kerusuhan di Kanjuruhan

Demo Arek Malang Soal Tragedi Kanjuruhan Ricuh, Kantor Arema FC Rusak

Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan Kota Malang usai kericuhan yang berawal dari aksi unjuk rasa massa yang mengatasnamakan diri Arek Malang, Minggu (29/1/2023).

TRIBUNBANYUMAS.COM, MALANG - Demo massa yang mengatasnamakan diri sebagai Arek Malang di depan kantor Arema FC di Jalan Mayjen Panjaitan Kota Malang, Minggu (29/1/2023), ricuh.

Massa melempar batu dan merusak toko milik Arema FC yang berada di samping kantor Arema FC.

Kericuhan juga membuat sejumlah pegawai kantor FC terluka.

Dikutip dari Kompas.com, demo ini digelar lantaran mereka kecewa terhadap Arema FC, buntut dari tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022.

Beberapa orang dilaporkan terluka dalam insiden tersebut.

Baca juga: Nasib Arema saat Tandang ke PSS Sleman: Sudah Kalah, Kaca Bus Pecah Pula, Pemain Luka

Baca juga: Peringati 40 Hari Tragedi Kanjuruhan, Aremania Gelar Aksi Bawa Keranda dan Foto-foto Korban

Awalnya, demo berlangsung damai. Ratusan peserta aksi mulanya berjalan sambil membentangkan spanduk bergambar wajah Iwan Budianto hingga penyalaan flare.

Namun, saat tiba di titik tujuan, ada peserta yang melakukan pelemparan barang ke arah Kantor Arema FC.

Sontak, pelemparan itu diikuti beberapa peserta lain.

Alhasil, benda-benda lain, mulai cat terbungkus plastik, flare, batu, hingga benda-benda lain, berterbangan ke arah kantor Arema FC.

Tampak beberapa orang menepi untuk melindungi diri. Sejumlah peserta kemudian berusaha menenangkan massa yang mulai tak kondusif.

Berlahan tapi pasti, amarah para peserta aksi mulai mereda.

Kemudian, salah satu orator naik ke atas mobil yang terparkir di depan Kantor Arema FC.

Dia melakukan orasi dan meminta maaf atas pihak-pihak yang dirugikan.

Baca juga: Tak Cukup 6 Tersangka, Komnas HAM Tuding PSSI Punya Tanggung Jawab Pidana di Tragedi Kanjuruhan

Baca juga: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah, Total 135 Jiwa

Selain itu, juga memandu para peserta aksi untuk meneriakkan permohonan maaf secara serentak.

Para peserta tampak dan terdengar mengikuti teriakan orator tersebut.

Halaman
12

Berita Terkini