Penyakit LSD pada Sapi

Usai Wabah PMK, Ternak Sapi di Salatiga Terancam Terjangkit LSD. Begini Gejalanya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga, Henny Mulyani, Rabu (4/1/2023). Henny meminta peternak mewaspadai penyakit LSD yang mudah menular seperti halnya penyakit mulut dan kuku.

TRIBUNBANYUMAS.COM, SALATIGA – Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga Henny Mulyani meminta para peternak sapi di wilayah tersebut meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).

Henny mengatakan, seperti halnya penyakit mulut dan kuku (PMK) penyakit LSD mudah menular.

Baca juga: Wabah PMK di Jepara Belum Tuntas, Kini Menyebar ke Kambing

Baca juga: Pemkab Banyumas Anggarkan Dana Rp 318 Juta untuk Penanganan PMK

Data Dispangtan Kota Salatiga, ada satu sapi di wilayah tersebut yang terindikasi terserang LSD.

Kasus tersebut ditemukan di Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.

"Jenis sapi perah, ada satu ekor yang terindikasi. Gejalanya demam tinggi, nafsu makan naik turun, serta timbul benjolan berisi cairan di bagian dada dan punggung," kata Henny, Rabu (4/1/2023).

Pihaknya pun sudah menindaklanjuti laporan kasus tersebut dengan melakukan pengobatan dan langkah koordinasi dengan BBVet wates dan Dinkeswan Propinsi Jateng.

"BBVet Wates sudah melakukan pengambilan sampel terhadap semua sapi di kandang tersebut. Kami masih menunggu hasilnya," jelasnya.

Baca juga: Pemerintah Larang Penjualan Rokok secara Eceran, Pedagang dan Juru Parkir di Salatiga Sambat

Baca juga: Kejari Salatiga Tangkap Pelaku Dugaan Korupsi Penyaluran Kredit Perumda BPR Bank Salatiga

Beberapa sapi juga sudah diisolasi atau dikarantina, diberi obat, dan mendapat perawatan pada luka.

"Untuk semua peternak, kami imbau melakukan pengendalian vektor dan biosecurity," ungkapnya.

Henny menjelaskan, gejala LSD berupa demam mencapai suhu 41 derajat celsius, produksi susu turun, benjolan berisi cairan di kulit, napas cepat.

"Ada juga leleran di hidung dan mata, serta nafsu makan turun," katanya.

Henny meminta para peternak, khususnya di Kota Salatiga, segera melapor saat sapi peliharaan mereka menunjukkan gejala-gejala tersebut agar cepat ditangani.

"Penanganan terhadap ternak yang terkena LSD harus dilakukan secara cepat dan menyeluruh agar tidak menular," paparnya. (*)

Baca juga: 85 Anggota PPK Karanganyar Dilantik, Tugas Pertama Membantu Verifikasi Pencalonan Anggota DPD

Baca juga: Tersohor hingga Luar Kota, Bakso Balungan Bu Satiyo Terminal Ambarawa Sediakan Tetelan dan Balungan

Baca juga: Ingin Maju di Pilkada Banyumas 2024? Ini Empat Kriteria Ideal Cabup Menurut Kacamatan Bupati Husein

Baca juga: Tepergok Intip dan Videokan Perempuan Mandi, Pemuda Winduaji Brebes Diamankan Warga

Berita Terkini