TRIBUNBANYUMAS.COM, LUMAJANG - Sejumlah warga di pengungsian di Kantor Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memberanikan diri pulang ke rumah meski Gunung Semeru masih mengeluarkan material vulkanik, Senin (5/12/2022).
Mereka pulang untuk mengevakuasi hewan ternak yang ditinggalkan begitu saja, Minggu (4/12/2022).
Beruntung, petugas sigap membantu menyediakan angkutan dan tempat aman bagi hewan-hewan ternak tersebut.
Sumina, warga Dusun Kajar Kuning mengatakan, meski masih dilanda ketakutan, ia memilih pulang karena tidak tega meninggalkan hewan ternaknya tanpa diberi makan.
Sumina berencana mengevakuasi hewan ternak miliknya supaya bisa dipastikan aman dan tidak dicuri orang.
"Saya khawatir dengan hewan ternak saya, kemarin tidak sempat menyelamatkan kambing yang ada di belakang rumah karena buru-buru keluar untuk menyelamatkan diri," kata Sumina, Senin (5/12/2022).
Baca juga: Panik, Warga Candipuro Bergegas Lari saat Semeru Erupsi. BNPB Catat Ada 1979 Pengungsi di 11 Lokasi
Baca juga: Abu Vulkanik Gunung Semeru Timbun Rumah di Kajar Kuning, Bupati Lumajang: Warga Sudah Direlokasi
Sementara, beberapa warga sudah ada yang sampai di rumah dan menunggu jemputan petugas untuk mengevakuasi kambing miliknya.
"Saya bawa lima ekor (kambing), ini mau saya bawa ke pengungsian, kalau di sini tidak ada yang kasih makan, takut juga kalau tiba-tiba ada erupsi," terang Solikin, warga Dusun Curah Kobokan.
Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin mengatakan, hewan ternak milik warga akan dikumpulkan di Desa Penanggal dan hunian relokasi Sumbermujur.
"Ternak warga akan dikumpulkan di Penanggal dan huntap, di sana akan ada kandang dijadikan satu untuk mencukupi kebutuhan pangan ternak," terangnya.
Diketahui, Gunung Semeru erupsi pada Minggu (4/12/2022).
Gunung Semeru mengeluarkan APG dengan jarak luncur lebih dari 13 kilometer.
PVMBG lalu meningkatkan status Gunung Semeru dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).
Baca juga: Jarak Luncuran Guguran Awan Panas Gunung Semeru Makin Panjang, 93 Warga Candipuro Diungsikan
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Diprediksi Picu Tsunami di Okinawa, Jepang Keluarkan Peringatan Dini
Dengan meningkatnya status awas pada Gunung Semeru, warga dilarang beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak Semeru arah Besuk Kobokan.
Secara sektoral, radius aman juga meningkat dari 17 kilometer menjadi 19 kilometer dari puncak.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan.
Kini, ribuan warga telah mengungsi di titik-titik pengungsian yang ada di lima kecamatan.
Di antaranya di Candipuro, Tempeh, Pasirian, Pronojiwo, dan Lumajang. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengungsi Erupsi Semeru Balik ke Rumah untuk Selamatkan Hewan Ternak".
Baca juga: Kirim Surat Resmi ke JPU Kasus Penembakan Brigadir J, LPSK Ajukan Keringanan Hukuman untuk Bharada E
Baca juga: Bus Pengangkut Paket Belanjaan Online Terbakar di Kartasura Sukoharjo, Api Muncul dari Paket Barang
Baca juga: Persibangga Purbalingga Menang Lawan Persekap Kalah Lawan PSIP, Lolos Babak 16 Besar Piala Soeratin?
Baca juga: Dugaan Penyerobotan Tanah Milik Suparwi untuk Tol Semarang-Demak, Pengelola Tol: Ada 2 Sertifikat