Dalam hal ini penjinak gajah.
"Patung gajah itu adalah kenangan.
Karena konon katanya ngamuknya (gajah) di situ.
Warga dahulu membuat patung gajah kecil di situ, kemudian diubah dan dibuat lebih besar dan ada taman di sekelilingnya," katanya.
Baca juga: Kemeriahan Peringatan Hari Pahlawan 2022 di Semarang, Ada Kirab Merah Putih 1001 Meter
Sementara, makam pemuda yang bisa menjinakan gajah, Truno sendiri sampai sekarang tidak diketahui.
Sebab pemuda itu adalah pengembara yang berasal dari Desa Sraten.
"Setelah berhasil menaklukkan gajah itu, Truno kembali mengembara dan sampai saat ini tidak diketahui cerita pengembaraan atau makam Truno," ujarnya. (*)
Baca juga: Satroni 2 Sekolah di Lerep Kabupaten Semarang dalam Satu Malam, Maling Gasak 16 Laptop