TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Oli palsu yang diproduksi Djiwa Kusuma Agung di tiga lokasi di kota Semarang hampir mirip dengan oli asli.
Ada dua merek oli yang dipalsukan Djiwa Kusuma, yakni AHM dan Yamalube.
Meski sekilas mirip, polisi membeberkan perbedaan oli palsu dan asli.
Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jateng AKBP Rosyid Hartanto mengatakan, perbedaan bisa dilihat mulai dari kemasan.
Rosyid mengatakan, oli palsu yang diproduksi Djiwa Kusuma memiliki plastik kemasan yang tidak solid dan tidak rapi.
"Kemudian, perbedaan bisa dilihat warna cairan oli di dalam kemasan. Oli asli mempunyai warna yang lebih terang saat diterawang melalui cahaya, sementara oli palsu lebih pekat dan keruh," jelasnya, saat konferensi pers, Kamis (20/10/2022).
Baca juga: Polisi Bongkar Pabrik Oli Palsu Merek AHM dan Yamalube di Semarang, Omzet Rp960 juta Per Bulan
Baca juga: Pria asal Purwokerto Banyumas Ini Gadaikan Mobil Rental, Pakai KTP Palsu untuk Lancarkan Aksinya!
Menurutnya, secara umum, botol kemasan tidak ada perbedaan, dan sama-sama memiliki hologram.
Namun, pada produk asli, hologram tanda air, akan terdeteksi menggunakan mesin khusus.
"Yang palsu, tidak ada tanda airnya. Namun, ini sulit dibedakan (tanpa menggunakan mesin khusus) awam. Jadi, fokusnya pada tutup botol dan sekat, kalau tidak rapi, ada kemungkinan itu palsu," jelasnya.
Rosyid menambahkan, khusus oli merk Yamalube, terdapat perbedaan utama yaitu pada tutup botol.
Oli Yamahalube asli menggunakan tutup botol berwarna hitam, sementara yang palsu memiliki tutup warna emas.
"Pencetakan nomor seri pada kemasan juga terdapat perbedaan. Pada produk palsu, penomorannya dicetak besar dan tebal sehingga nampak tidak rapi."
"Untuk yang asli, stikernya lebih solid (tidak tipis), cetakan nomor lebih rapi, dan tidak terlalu besar," paparnya.
Baca juga: Polda Jateng Turunkan Tim Selidik Kecelakaan Beruntun di Tol Brebes, Termasuk Pelaku Pembakar Rumput
Baca juga: Kasus Jembatan Merah Purbalingga: Polda Jateng Rencanakan Periksa Mantan Bupati Tasdi
Ia menuturkan, untuk membedakan cairan oli yang terdapat di dalam botol kemasan tersebut harus dituang lebih dulu.
"Yang palsu, bahan pembuat oli menggunakan parafin cair yang dicampur bahan pewarna yang berbeda sehingga menyerupai oli merk AHM dan Yamalube."
"Warna yang dihasilkan keduanya berbeda, oli Yamalube berwarna agak kehijauan dan oli AHM berwarna kekuningan," terangnya.
Terkait peredaran oli palsu ini, Rosyid mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dalam membeli oli agar terhindar dari oli palsu yang beredar.
Masyarakat juga diimbau membeli oli di agen resmi.
"Kalaupun membeli oli di bengkel lain agar mencermati fisik dari kemasan oli yang dijual, jaangan asal beli."
"Cermati dulu fisik kemasan dan cairan oli di dalamnya karena ada kemungkinan itu oli palsu yang diedarkan pelaku," imbaunya. (*)
Baca juga: Konflik Internal PCNU Kudus, Ada Komentar Miring soal Anies Baswedan, Ketua Lesbumi Pilih Mundur!
Baca juga: Alumni SMK Negeri di Tegal Diamankan Bersama 39 Pelajar, Provokasi Tawuran Menggunakan Senjata Tajam
Baca juga: BPOM Ungkap 5 Obat Sirop Terkontaminasi EG di Atas Ambang Aman, Ini Daftarnya
Baca juga: Tak Ingin Bebani Orangtua Murid, Disdikbud Jateng Belum Akan Terapkan Aturan Pakaian Adat di Sekolah