PPDB Jateng

Ombudsman Tanggapi Permasalahan Sistem PPDB di Jateng, Ini Solusi yang Bisa Dilakukan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Perwakilan Ombudsman Jateng, Siti Farida

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 sudah berlangsung beberapa waktu lalu.

Sistem PPDB menggunakan zonasi masih menemui kendala di beberapa wilayah.

Salah satunya terkait dengan persebaran SMA/SMK negeri yang belum merata.

Seperti di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas yang tidak ada SMA Negeri.

Baca juga: Masih Ada Masalah, Sistem PPDB di Jateng Harus Ada Pembenahan untuk Tahun Depan

Hal ini menjadi masalah bagi siswa SMP yang sudah lulus sekolah di kecamatan tersebut dan ingin melanjutkan ke SMA negeri.

Mereka dapat mendaftar SMA negeri di wilayah terdekat dengan mereka, namun kesempatan untuk dapat masuk sekolah tersebut sangat kecil dengan sistem zonasi saat ini.

Kepala Ombudsman Provinsi Jawa Tengah, Siti Farida mengatakan, PPDB 2022 sudah berakhir dan berjalan dengan lancar.

Namun memang persoalan PPDB dengan sistem zonasi terus diupayakan mencari solusi terbaik terkait masalah ini. 

"Solusi tersebut secara bertahap sudah diupayakan.

Di tempat-tempat lain seperti di Surakarta, Klaten itu diupayakan kelas virtual," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (7/7/2022).

Baca juga: Alhamdulillah, 5 dari 9 Nama Calon Siswa Baru SMAN 1 Batang Kembali Setelah Hilang dari Jurnal PPDB

Solusi untuk permasalahan zonasi dalam PPDB ada beberapa hal yang bisa dilakukan yakni solusi jangka dekat yang dapat ditempuh saat ini, dan juga solusi jangka menengah ataupun jangka panjang.

"Jangka dekat dengan memberikan solusi kelas virtual dan hybrid tambahan rombongan belajar di sekolah-sekolah tertentu," ungkapnya.

Penyelesaian masalah ini dengan menggunakan kelas virtual ataupun hybrid menjadi alternatif yang dapat ditempuh jika memang sangat mendesak di tempat tertentu. 

Sementara, untuk solusi jangka panjang dapat dilakukan nantinya dengan mulai dipersiapkan membangun sekolah baru.

"Seperti di Surakarta, Tegal itu direncanakan pembangunan sekolah baru untuk mengatasi persoalan ini," tambahnya.

Baca juga: Pantau Penutupan Pendaftaran Ulang PPDB SMA/SMK di Semarang, Ganjar: 100 Persen Mendaftar

Namun perlu disadari sekolah-sekolah swasta yang sudah ada menjadi salah satu sumber daya pendidikan yang juga sangat efektif.

"Memang sudah saatnya kita untuk duduk bersama dan menekankan bahwa sekolah swasta tidak kalah bagus mutunya, juga bisa dipertanggungjawabkan dalam rangka menampung atau menerima peserta didik," jelasnya.

Farida mengatakan, pemerintah harus memberikan suport yang memadai agar sekolah-sekolah swasta juga berkualitas.

"Mungkin suport tenaga pendidiknya, suport sarana prasarananya, dan juga suport operasionalnya," tambahnya.

Baca juga: Bertemu Ganjar, Orangtua Kini Tunggu Nasib Kasus Nama 9 Peserta PPDB SMAN 1 Batang Hilang Misterius

Menurutnya, memperkuat sekolah swasta untuk lebih berkualitas lebih efisien bila dibandingkan dengan membangun sekolah baru.

Harapan nantinya baik itu solusi jangka pendek maupun jangka panjang dapat memberikan dukungan optimal pada sekolah swasta.

"Sehingga secara kualitas sekolah swasta bisa dengan negeri.

Intinya yang paling pokok adalah seluruh anak sekolah tidak boleh putus sekolah.

Sehingga upaya sumber daya kita dorong ke sana," kata Farida.

Baca juga: Diduga Ada Peretasan, Nama 9 Calon Siswa Baru SMA Negeri 1 Batang Tiba-tiba Hilang dari Jurnal PPDB

Terkait dengan kendala kelas virtual yang mungkin saja terjadi dengan teknisnya, hal ini menjadi tanggung jawab semua pihak baik pemerintah maupun pihak swasta.

"Kalau ada kendala-kendala bisa disampaikan pemerintah.

Semua pihak bisa mendorong agar provider-provider bisa membangun jaringan itu dan sekarang sudah dilakukan," jelasnya.

Baca juga: Pengumuman PPDB Online SMA/SMK Negeri di Jateng: 216.107 Siswa Diterima dari 288.733 Pendaftar

Farida berpesan pendidikan menjadi tanggungjawab bersama.

Terkait dengan permasalahan yang masih terjadi dalam dunia pendidikan membutuhkan proses untuk menemukan solusi.

Kesadaran dan support dari semua pihak dibutuhkan untuk hal ini. (*)

Baca juga: SD Negeri di Kabupaten Semarang Ini Hanya Punya 1 Calon Siswa, PPDB 2022 Terpaksa Diperpanjang!

Berita Terkini