TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebutkan ada tiga titik tanggul jebol yang menyebabkan banjir rob di Semarang parah.
Tiga titik tanggul jebol itu dua diantaranya berada di Lamicitra kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas dan satu lagi berada di RW 001 Ujung Seng.
"Di Lamicitra ada dua titik.
Satu lagi terpisah di Ujung Seng," sebut Hendi, sapaannya, Selasa (24/5/2022).
Baca juga: BMKG Sebut Banjir Rob di Jateng Tahun Ini Terparah dalam Kurun Waktu Lima Tahun Terakhir
Baca juga: Terjebak Rob di Kota Semarang, Karyawan Hamil Alami Pendarahan. Tim SAR Langsung Evakuasi
Upaya perbaikan tanggul jebol di RW 001 Ujung Seng sudah dilakukan karena air sudah mulai surut.
Perbaikan sementara menggunakan sandbag atau karung berisi pasir untuk dibuat bendungan darurat.
Dia berharap ini bisa mengatasi jika air rob masih tinggi.
Sedangkan, tanggul jebol yang berada di Lamicitra belum dapat dilakukan perbaikan mengingat pasang rob masih tinggi.
Perbaikan dimungkinkan masih menunggu surut.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan segera melakukan perbaikan jika kondisi telah surut.
Baca juga: Ganjar Minta Wilayah yang Dilanda Banjir Rob Siapkan Posko Darurat
Baca juga: Wali Kota Pekalongan Aaf: Potensi Terbesar Banjir Rob pada Selasa, Warga Harus Waspada!
Jebolnya tanggul di tiga titik tersebut menyebabkan banjir rob yang cukup parah di wilayah Semarang Utara dan Semarang Timur.
Hendi mengatakan, ketinggian pasang rob mencapai 2,1 meter saat diukur oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan DPU.
Padahal, Semarang sempat mencapai puncak rob setinggi 1,84 meter pada Juni 2020 lalu.
Itu pun sudah meluas hingga Jalan Kaligawe.
"Ini sampai 2,1 meter.