"Warga di sini sangat plural tapi semua harmonis. Toleransi dan saling menghormati," ujar dia.
Supriyo menyampaikan, momentum merayakan hari besar keagamaan di jalan kampung sangat dinantikan warga karena selama pandemi ditiadakan.
"Memang, anjuran dari pemerintah ditiadakan dulu sehingga momentum ini sudah sangat dinantikan,” kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menikmati Kesejukan Toleransi Antar-umat Beragama di Thekelan...".