Ia mengaku lebih menikmati perjalanan dengan menempuh perjalanan melalui jalur alternatif.
"Karena tujuannya pulang ke kampung halaman, jadi saya dan keluarga tidak menargetkan waktu.
Kami nikmati saja perjalanan," katanya.
Baca juga: Mudik Lewat Banyumas? Berikut Daerah Rawan Kecelakaan yang Perlu Diwaspadai Pemudik
Adapun jalur tersebut berada di sisi barat Gunung Ungaran, dengan topografi jalur perbukitan.
Para pemudik akan melewati sejumlah tanjakan dan turunan dengan hijaunya perbukitan.
Untuk kondisi jalan, jalur tersebut didominasi dengan jalan aspal halus, meski beberapa titik terjadi kerusakan.
Beberapa tempat kuliner yang ada juga siap melayani para pemudik yang melintas di jalur tersebut.
Baca juga: Ganjil Genap Tol untuk Arus Mudik Lebaran Berlaku Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal dan Lokasinya
Terpisah, Kepala Dishub Provinsi Jateng, Henggar Budi Anggoro menjelaskan, jalur alternatif di Jateng menjadi jalur pilihan para Pemudik.
"Pantauan kami mayoritas pemudik masih menggunakan jalur pantura atau jalan tol, namun tetap ada yang melintas melalui jalur alternatif.
Pemudik yang melintas di jalur alternatif sepert jalur Sumowono biasanya sekalian untuk berwisata," kata Henggar.
Baca juga: Waspada! Hujan Disertai Petir Terjadi saat Masa Mudik Lebaran di Jateng
Ditambahkannya, para pemudik dari luar provinsi mulai masuk ke Jateng pada Sabtu (23/4/2022) lalu, baik melalui jalan tol maupun menggunakan transportasi umum.
"Catatan kami ada lonjakan, yang biasanya hanya 17 ribu orang yang masuk ke Jateng, Sabtu lalu mencapai 25 ribu orang.
Namun Minggu sore jumlah yang sama juga keluar dari Jateng
Analisis kami mereka merupakan pemudik lokal yang ada di perbatasan Jateng," tambahnya.(*)