Kemudian tidak ada penyakit seperti anemia dan lain-lain.
Sehingga nanti yang diharapkan adalah bayi yang benar-benar sehat sehingga secara otomatis kasus stunting ini akan menurun dengan sendirinya," jelasnya.
Baca juga: Update Banjir Cilacap: Sudah Sepekan, Delapan Desa di Kecamatan Nusawungu Masih Terendam Banjir
Novita menuturkan, saat ini pihaknya juga telah mengadakan pemberian tablet tambah darah yang dibagikan di sekolah-sekolah.
Selain melalui pendidikan remaja, upaya dari Dinas Kesehatan dalam menangani stunting yaitu dengan mengadakan pelatihan kepada tenaga-tenaga di Puskesmas seperti ahli gizi dan juga bidan desa.
Kemudian, untuk KPM atau Kader Pembangunan Manusia juga mendapatkan pelatihan, khususnya untuk pengisian data sehingga data yang masuk lebih valid.
Baca juga: Srikandi, Aplikasi Mempermudah Akses Keuangan bagi UMKM di Jateng, Seperti Apa?
Tidak hanya menekan angka stunting saja, Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap juga melakukan berbagai upaya menggerakan masyarakat agar lebih peduli terhadap kasus stunting.
"Upaya menggerakan masyarakat untuk peduli stunting itu sudah ada tentunya melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), pelatihan-pelatihan kader ke masyarakat langsung yaitu melalui PKK, Muslimat, dan lainnya.
Kemudian ada juga sosialisasi mengenai stunting, mengenai pencegahan dan penanganannya, jadi nanti diharapkan kasusnya juga akan menurun," terangnya.
Baca juga: Gabah Petani Kebumen Terendam Banjir, Bupati Arif Janji Serap Lewat Penggilangan Padi Kutowinangun
Terkendala pandemi
Namun ternyata upaya dari Dinas Kesehatan ini sempat terkendala dengan adanya penerapan PPKM di Kabupaten Cilacap.
Setelah adanya kelonggaran PPKM beberapa program saat ini sudah berjalan kembali, seperti pembagian tablet tambah darah di sekolah-sekolah.
"Kalau dulu sempat terkendala PPKM seperti pembagian tablet-tablet tambah darah, untuk sekarang sudah dilaksanakan lagi," ujarnya.
Sosialisasi kepada masyarakat mengenai stunting juga sempat dihentikan, namun saat ini pihaknya sudah mulai turun ke lapangan lagi sekaligus sudah mulai meninjau langsung anak-anak yang masuk kategori stunting.
Baca juga: Bagai Cerita Dongeng, Dua Dukuh di Sayung Demak Ini Hilang Diterjang Rob
Sebelumnya, Dinkes bersama tim gabungan dari Dispermades, Bapedda,dan lainnya mengadakan sosialisasi tentang garam beryodium dan lain-lain.
Hal tersebut dijadikan sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat mengenai apa saja yang menyebabkan stunting sehingga mereka menerapkan pola hidup sehat dan anak-anak yang terkena stunting ini tertangani.