Sudir meneruskan profesi itu turun temurun, dari orang tua dan kakeknya dulu.
Sebelum jembatan gantung dibangun, sekitar 1970, kakeknya membuka usaha jasa penyeberangan menggunakan perahu lesung.
Dengan perahu tradisional itu, warga bisa menyeberang dan mengakses desa luar untuk berbagai kepentingan.
Dalam perkembangannya, warga membangun jembatan gantung untuk mempermudah akses ke luar desa.
Orang tua Sudir merupakan penjaga yang bertugas menarik retribusi dari pengguna fasilitas jembatan gantung.
"Kalau saya mulai tahun 1989 mulai bertugas di sini.
Dulu kakek saya menyeberangkan pakai perahu, sebelum ada jembatan," katanya.(*)