Kendati telah viral, Mugiono mengaku, belum ada dampak positif terhadap penjualan tahu crispy miliknya.
Menurut Mugiono, dia berdagang tahu goreng crispy dimulai tahun 2017. Saat itu, bapak satu anak ini masih sebagai pekerja.
Kemudian, di tahun 2019, dia mulai mandiri membuka lapak tahu goreng crispy.
Namun, usahanya tak selalu mulus. Dia pernah alih usaha sebagai penjual sayur, bahkan sempat menjadi tukang becak selama empat tahun.
Saat ini, dalam sehari, Mugiono menjual sekitar 600 biji tahu. Angka ini jauh menurun dibanding tahun 2019, atau sebelum pandemi Covid-19.
Saat itu, dia bisa menjual tahu goreng crispy mencapai 2.000 biji dalam sehari.
Baca juga: 3 Rumah di Candisari Kota Semarang Ludes Terbakar, Seorang Lansia Ditemukan Tewas Terduduk di Dapur
Baca juga: Pohon Tumbang Tutup Jalan Nasional di Prigi, Lalu Lintas Wonosobo-Banjarnegara Sempat Terputus
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Senin 21 Februari 2022: Rp 1.008.000 Per Gram
Kesulitan pun kini kembali menghantam lantaran harga minyak goreng yang melambung.
"Ini harganya Rp 500 perak tapi sejak minyak sulit dicari dan semuanya naik, harga tahu crispy ikut naik jadi Rp 600," terangnya.
Seorang pembeli, Rika mengatakan, dia penasaran dan membeli tahu goreng crispy di lapak Mugiono setelah melihat video di Tiktok.
Setelah bertemu langsung Mugiono, Rika pun setuju jika Mugiono mirip Shin Tae-yong.
"Saya memang jarang beli tahu. Tapi, setelah lihat (langsung), ternyata memang mirip pelatih Sin Tae Yong," katanya. (Tribunbanyumas/jti)