"Umpama, antar daerah dilayani Trans Jateng, sampai di daerah ada angkutan terusan sampai ke desa-desa."
"Kalau bisa, tiketnya terintegrasi, jadi bayarnya hanya sekali dan kalau bisa elektronik. Ini memang belum sesempurna itu, tapi kita mulai dari sekarang," ujarnya.
Baca juga: Berawal dari Salah Masuk Ruangan, Dua Warga Cilacap Keroyok Pengunjung Karaoke di Kebasen Banyumas
Baca juga: Lurah Karangawen Gunung Kidul Dibui, Gelapkan Dana Ganti Rugi Lahan Rp 5,2 Miliar
Baca juga: Biaya Umrah Diperkirakan Naik 40 Persen, Termurah Bakal Tembus Rp 37 Juta
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Kamis 14 Oktober 2021: Rp 1.841.000 Per 2 Gram
Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan, Trans Jateng akan membuat Grobogan semakin seksi.
Di tengah investasi yang terus datang, jalanan jadi padat oleh distribusi barang dan tenaga kerja.
"Utamanya, ruas Semarang-Godong itu hampir tiap hari macet dan menyebabkan angka kecelakaan tinggi. Kami sangat senang dengan adanya rute Trans Jateng ini karena sangat bermanfaat untuk warga kami," ucapnya.
Selain itu, keberadaan Trans Jateng diharapkan juga mengangkat ekonomi masyarakat.
Moda transportasi itu juga diharapkan bisa mengangkat sejumlah destinasi wisata yang ada.
Di lain sisi, Plt Kadishub Jateng Henggar Budi Anggoro mengatakan, sejak dioperasionalkan pada 2017 lalu, tercatat sudah ada 11 juta lebih pengguna Trans Jateng.
Trans Jateng juga berhasil menggeser 45 persen pengguna kendaraan pribadi beralih menaiki Trans Jateng. (*)