Penanganan Corona

Jateng Genjot Vaksinasi Berbasis Desa, Gubernur Ganjar: Jadi Syarat Status Level PPKM

Penulis: Abduh Imanulhaq
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong kabupaten/kota untuk melakukan percepatan vaksinasi berbasis desa.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo seusai rapat penanganan Covid-19 di kantor Gubernuran, Senin (11/10/2021).

“Hingga saat ini vaksinasi Covdi-19 di Jawa Tengah rata-rata sudah 49,5 persen."

"Ada daerah yang sebagian di bawah 50 persen, tapi juga banyak yang sudah di atas 70 persen,” ujar Yulianto Prabowo.

Baca juga: Ganjar Apresiasi Indonesia Urban Water Sanitation And Hygiene Penyehatan Lingkungan

Baca juga: Begini Obrolan Gayeng Pekerja Migran dengan Gubernur Ganjar - Indra Ingin Beristri Dua

Baca juga: Libur Panjang Akhir Tahun Jadi Ancaman Kenaikan Kasus Covid-19, Ganjar: Kuncinya Prokes

Baca juga: Tipes Solo Jadi Kelurahan Damai, Ganjar: Bisa Digabungkan dengan Program Desa Inklusif

Secara rinci, ia menyebut daerah yang cakupan vaksinasi Covid-19 di atas 70 persen.

Seperti Kota Surakarta, Salatiga, Kota Magelang, Kota Semarang, Kota Tegal, Kabupaten Karanganyar, Klaten, dan Sukoharjo.

Namun di sisi lain ada daerah yang cakupan vaksinasinya di bawah 50 persen.

Seperti Kabupaten Banyumas, Rembang, Purworejo, Kebumen, Blora, Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kabupaten Magelang, Temanggung, Cilacap, Banjarnegara, Pemalang, dan Brebes.

“Yang di bawah 50 persen tidak semuanya karena faktor ketersdiaan vaksin, tapi juga percepatan pelaksanaannya."

"Sehingga yang masih rendah kita dorong untuk melakukan suatu percepatan secara simultan berbasis pada desa."

"Jadi, kalau berbasis des aitu sangat bagus,” paparnya.

Menurut Yulianto, vaksinasi Covid-19 berbasis desa sangat efektif untuk percepatan dan pemerataan.

Baik yang total maupun lansia.

“Maka konsep vaksinasi berbasis des itu sangat bagus sekali, karena semua faskes bergerak bersama."

"Kedua, lansia mudah aksesnya dan bisa jemput bola."

Halaman
123

Berita Terkini