Ganjar menambahkan, ada beberapa indikator yang bisa dijangkau dengan cepat dalam waktu tiga bulan.
Di antaranya program penyelesaian atau bantuan fisik.
Misalnya dengan memberikan bantuan RTLH lengkap dengan jamban, listrik, dan sumber air yang bagus.
Selanjutnya bantuan berupa makanan atau asupan gizi yang perlu dipenuhi.
"Tapi akan agak sulit kalau kita bicara pendidikan."
"Kalau mereka masuk skor pendidikan rendah seperti tidak lulus SD, tidak lulus SMP, maka akan masuk kategori rendah."
"Itu tidak bisa dicapai dalam waktu tiga bulan."
"Kalau bicara asupan gizi, berapa protein yang dimakan tiap hari, itu dengan bantuan akan bisa diberikan dengan cepat," katanya.
Sebagai informasi, Pemerintah Pusat telah menargetkan penanggulangan kemiskinan ekstrem nasional sebanyak 20 persen pada 2021.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam rapat dengan Menteri dan Gubernur se-Indonesia meminta dalam tiga bulan ke depan dapat mengentaskan kemiskinan ekstrem pada sekira 2 juta penduduk.
Untuk mencapai target tersebut, Ma'ruf Amin meminta setiap provinsi memetakan lima kabupaten prioritas untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Di Provinsi Jawa Tengah, lima kabupaten dengan kemiskinan ekstrem tersebut antara lain Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Brebes, Pemalang, dan Kebumen. (*)
Baca juga: Disparpora Karanganyar Ajukan Izin Pembukaan Candi Cetho dan Sukuh ke BPCB Jateng: Dinanti Wisatawan
Baca juga: Perdana Malam Ini di Karanganyar, Hastuti Bisa Langsung Istirahat Seusai Disuntik Vaksin
Baca juga: Polisi Bubarkan Sekelompok Pelajar, Langgar Prokes - Polres Kebumen: Masih Pandemi Malah Bergerombol
Baca juga: Kampung Garam Kebumen Juga Hasilkan Garam Spa, Punya Butiran Besar dan Bermanfaat Relaksasi