TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Pemerintah memastikan bakal terus memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Hanya saja, pelaksanaannya bakal dievaluasi setiap pekan untuk memastikan tingkatan level yang bakal diterapkan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting.
Alex mengatakan, pemerintah akan melakukan evaluasi dan merevisi level penanganan tiap-tiap daerah secara berkala.
"PPKM terus berlanjut hingga pandemi dinyatakan terkontrol, yang berubah hanya levelnya, yaitu ringan, sedang, tinggi, dan sangat tinggi," kata Alex, dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/9/2021).
Baca juga: Jateng Makin Membaik, PPKM Sudah Turun Level, Ganjar: Jelang Finish Jangan Sampai Terganggu
Baca juga: Bupati Banyumas Umumkan Penurunan Level PPKM Jadi 3, Ini Sejumlah Sektor yang Dilonggarkan
Baca juga: Jumlah Kasus Covid Dirawat Masih Tinggi, Banyumas Terganjal Berstatus PPKM Level 2
Baca juga: Level PPKM Turun, Pemkab Kudus Izinkan Tempat Wisata Buka dengan Syarat
Seperti diketahui, PPKM untuk wilayah Jawa-Bali serta luar Jawa-Bali periode ini akan berakhir pada Senin (6/9/2021).
Saat ini, sejumlah wilayah di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali menerapkan PPKM berdasarkan level, yakni Level 1 (ringan), Level 2 (sedang), Level 3 (tinggi), dan Level 4 (sangat tinggi).
Ada sejumlah variabel yang digunakan untuk menentukan level setiap daerah, di antaranya perilaku masyarakat, cakupan vaksinasi, pelacakan kontak serta testing untuk mendeteksi Covid-19.
Itu sebabnya, menurut Alex, level setiap daerah dapat naik turun.
Waspada varian baru
Beberapa waktu lalu, kemunculan virus corona varian Delta memicu terjadinya ledakan kasus penularan yang cukup tinggi di sejumlah daerah.
Alex mengatakan, kewaspadaan terhadap varian virus corona tidak hanya ditujukan terhadap varian-varian yang selama ini sudah dikenal, seperti varian Alpha, Beta, Delta, dan Gamma.
Ia menyebutkan, saat ini, ada dua varian baru yang juga menjadi perhatian, yaitu varian Lambda dan Mu.
Menurut Alex, belajar dari pengalaman sebelumnya, kemunculan varian-varian baru virus corona dapat mendorong terjadinya ledakan kasus hingga taraf ekstrim.
Baca juga: Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Rp 2,1 Miliar Bersama Bupati Banjarnegara, Ini Sosok Kedy Afandi
Baca juga: Ada Tunawisma Kelaparan, Bhabinkamtibmas di Salatiga Telaten Suapi sebelum Bawa ke Rumah Singgah
Baca juga: Videonya Viral, Oknum Pengurus Ponpes di Demak Aniaya Santri Anak Gara-gara Tak Segera Tidur Malam
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Senin 6 September 2021: Rp 974.000 Per Gram
Oleh karena itu, diperlukan komitmen dari semua pihak untuk terus menjaga mobilitas, menghindari kerumunan, memakai masker, serta melakukan vaksinasi.
"Bila ada gejala di rumah saja. Bila tes PCR positif, segera pindah ke isolasi terpusat," kata Alex.
Daerah yang menjadi perhatian
Alex mengatakan, saat ini, ada beberapa daerah yang masih menjadi perhatian pemerintah.
Termasuk, ke dalam daerah itu adalah tujuh wilayah aglomerasi serta beberapa kabupaten/kota yang masih berada pada PPKM Level 4 atau Level 3.
"Khusus Bali, jadi atensi khusus. Medan, Sumut, dan Kaltim harus dirawat baik-baik kepatuhan masyarakatnya akan protokol kesehatan," tegas Alex.
Laporan kasus harian Covid-19 di Indonesia masih mengalami fluktuasi meskipun terus menunjukkan tren penurunan.
Pada Minggu, Indonesia mencatatkan tambahan 5.403 kasus Covid-19 baru sehingga total kasus positif menjadi 4.129.020 kasus.
Sementara itu, jumlah pasien yang pulih bertambah 10.191 orang sehingga total pasien pulih menjadi 3.837.640.
Sedangkan korban meninggal akibat Covid-19 bertambah 392 orang, sehingga total korban meninggal menjadi 135.861 orang.
Adapun kasus aktif atau kasus yang membutuhkan perawatan medis mengalami penurunan 5.180 kasus, sehingga total kasus aktif kini adalah 155.519 kasus.
Berikut tren kasus harian dalam sepekan terakhir:
- 30 Agustus 2021: kasus harian baru sebanyak 5.436 kasus.
- 31 Agustus 2021: kasus harian baru sebanyak 10.534 kasus.
- 1 September 2021: kasus harian sebanyak 10.337 kasus.
- 2 September 2021: kasus harian sebanyak 8.955 kasus.
- 3 September 2021: kasus harian sebanyak 7.797 kasus.
- 4 September 2021: kasus harian sebanyak 6.727 kasus.
- 5 September 2021: kasus harian sebanyak 5.403 kasus.
Pada Minggu, Indonesia mencatatkan test positivity rate keseluruhan 5,15 persen.
Total orang diperiksa bertambah 104.944 orang, sehingga menjadi 22.112.218 orang.
Sedangkan total spesimen diperiksa bertambah 171.885, sehingga menjadi 33.215.453 spesimen. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PPKM Masih Akan Dilanjutkan, yang Berubah Levelnya".