Penanganan Corona

Wakil Wali Kota Tegal: Sekadar Sediakan Ruang Isolasi Tidaklah Cukup, Butuh Extra Ordinary

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga lanjut usia (lansia) di Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, dijemput untuk mengikuti vaksinasi Covid-19, Senin (14/6/2021).

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Bagi Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi, penyediaan ruang isolasi bagi para pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tidaklah cukup.

Seberapa banyak pun yang disiapkan, dapat dinilainya akan terus menipis.

Tak akan bisa cukup meskipun seluruh rumah sakit rujukan bekerja ekstra menyiapkan ruang perawatan khusus pasien tersebut.

Termasuk kondisi saat ini dimana kasus Covid-19 di Kota Tegal terus melonjak hingga ketersediaan ruang perawatan intensif di rumah sakit rujukan kian menipis.

Dari data, tingkat keterisian rumah sakit kini sudah melampaui 90 persen.

Baca juga: Tiga Pasangan Muda-mudi Ini Diangkut Polisi, Kepergok Lagi Asik di Kamar Kos Wilayah Pekauman Tegal

Baca juga: Icha Sebelumnya Sempat Muntah Darah, Karyawan Karaoke di Tegal Ini Meninggal di Kamar Kos

Baca juga: Juriyah Terbaring Lemas, Sekujur Tubuh Lansia Asal Tegal Ini Terasa Sakit Seusai Disuntik Vaksin

Baca juga: Lima Bulan Berlalu, Apa Kabar Dua Kasus Dugaan Korupsi di Kota Tegal? Begini Kata Kejaksaan

Wakil Wali Kota Tegal M. Jumadi mengatakan, diperlukan upaya luar biasa yang dijalankan semua komponen, tak hanya Satgas Covid-19.

"Kalau hanya menyiapkan ruang isolasi saja sudah tidak cukup juga, karena akan ada batas limitnya."

"Kalau tidak ada pencegahan extra ordinary, akan terus seperti ini," kata Jumadi seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (22/6/2021).

Menurut Jumadi, diperlukan pengetatan atau peningkatan penegakan disiplin masyarakat yang bisa dilaksanakan tiga pilar, baik unsur pemerintah daerah, maupun TNI dan Polri.

Salah satunya dengan menjatuhkan sanksi secara tegas bagi pelanggar protokol kesehatan.

"Sekarang memang momentumnya untuk bangkit bersama, tidak ada cara lain," kata Jumadi.

Di sisi lain, jalannya penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro harus optimal sehingga tak perlu sampai adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Menurut kami , PSBB atau tidak, tidak lagi penting."

"Yang penting tindakan extra ordinary-nya dari Satgas Covid-19."

"Karena juga sudah ada PPKM Mikro itu cukup jika diterapkan secara optimal," jelas Jumadi.

Dapur Umum di Kota Tegal

Kapolres Tegal Kota, AKBP Rita Wulandari mengatakan, Forkompimda telah mendirikan dapur umum untuk mencukupi makanan siap saji bagi masyarakat yang sedang isolasi mandiri.

"Dapur umum ini diselenggarakan swadaya dan dukungan Forkompinda."

"Artinya dukungan anggaran dari Pemkot Tegal tidak ada."

"Ini dari mitra-mitra jejaring tim relawan mandiri untuk salah satunya suplai makanan siap saji ke masyarakat yang isolasi mandiri," kata AKBP Rita.

AKBP Rita mengatakan, setiap hari, anggota Forkompinda melakukan analisis data perkembangan kasus Covid-19 untuk menentukan kebijakan atau langkah cepat di lapangan.

"Kemudian kami melakukan lokalisir bagian dari pencegahan."

"Salah satunya ketika lakukan tracing ada yang terindikasi reaktif akan kami pakaikan gelang khusus."

"Yang disertai surat pernyataan, bahwa dia wajib isolasi di rumah tidak boleh ke mana-mana," kata AKBP Rita.

Dari Polri, kata AKBP Rita, ada program Polda Jateng, dimana ia akan memaksimalkan sebuah aplikasi berbasis Android, Si Teko.

"Program Polda Jateng hadir."

"Dengan Si Teko, kami akan manfaatkan sebagai kentongan online."

"Masyarakat bisa menekan tombol dan petugas akan hadir di lapangan, baik melakukan evakuasi, tracing, dan testing," jelas AKBP Rita.

Dandim 0712 Tegal, Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar mengatakan, TNI telah menerjunkan 355 prajurit gabungan untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19 di Tegal.

"TNI menerjunkan pasukan khususnya di Kota Tegal 80 personel, di Kabupaten Tegal 275."

"Ini membuktikan kami serius."

"Namun tanpa adanya keseriusan dari semua komponen masyarakat dalam mencegah Covid-19 bisa akan sia-sia," kata Dandim.

Para prajurit itu ditugaskan meliputi mobilisasi, mengawasi, sosialisasi dan edukasi, hingga penegakan hukum atau yustisi kepada masyarakat yang melanggar protokoler kesehatan.

Petugas kesehatan bersama kepolisian saat pelaksanaan swab dan vaksinasi bagi pedagang dan wisatawan luar daerah di OW PAI, tempat wisata terbesar di Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (12/6/2021). (Tresno Setiadi/kompas.com)

Baca juga: Diogo Campos Gomes Bakal Merapat ke PSIS Semarang? Begini Jawaban Junianto dan Liluk

Baca juga: PSIS Menang Tipis Lawan Persekat Tegal, Laga Uji Coba di Stadion Citarum Semarang

Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro mengatakan, DPRD dari awal telah menyetujui anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 57 miliar yang bisa digunakan Satgas Covid-19 termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

"Kami akan mengundang Tim Anggaran Pemkot dan Satgas Covid-19."

"Untuk mendengarkan paparan anggaran sudah sejauhmana digunakan, peruntukannya untuk apa saja, dan ke depannya akan bagaimana," kata Kusnendro.

Kusnendro pun belum mengetahui berapa jumlah anggaran yang sudah terserap.

Untuk itu, upaya evaluasi akan dilaksanakan sepekan sekali.

"Kami akan mendengarkan paparan Wali Kota, dan tim anggaran Pemkot, termasuk Dinkes," katanya.

Kusnendro mengajak semua pihak meningkatkan sinergitas dalam penanganan pandemi Covid-19.

"Saat ini memang belum terintegrasi secara maksimal."

"Maka lewat momentum yang ada, semua akan kompak untuk bekerja bersama-sama menangani Covid-19," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Dinkes Kota Tegal mencatat tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) ruang isolasi di tiga rumah sakit rujukan hingga Jumat (18/6/3021) mencapai 96,42 persen.

Kepala Dinkes Kota Tegal, dr Sri Prima Indraswari mengatakan, satu dari tiga rumah sakit bahkan tingkat keterisian sudah mencapai 100 persen.

“RSUD Kardinah menambah 9 bed tempat isolasi."

"RSUI Harapan Anda 20 bed, dan RS Mitra Keluarga belum memberikan informasi terbaru,” kata Prima.

Prima yang juga menjabat sebagai Plt Direktur RSUD Kardinah, menyebut di rumah sakit yang ia pimpin, sebelumnya telah terisi 77 bed dari total kapasitas 88 bed.

Kemudian di rumah sakit lini kedua, RSUI Harapan Anda 66 bed telah terisi dari total 67 bed.

Sementara RS Mitra Keluarga sebagai rumah sakit rujukan lini ketiga telah terisi 100 persen dari total 46 bed.

Total tingkat hunian tempat isolasi di ketiga rumah sakit telah mencapai 96,42 persen. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Covid-19 di Kota Tegal Melonjak, Wakil Wali Kota: Siapkan Ruang Isolasi Saja Tak Cukup"

Baca juga: Hotel Rosenda Baturraden Disulap Jadi RS Darurat Covid-19 Banyumas, Diaktifkan Pekan Depan

Baca juga: Sidak ke Kabupaten Semarang, Penanganan Pasien Covid-19 Jadi Sorotan Gubernur Ganjar

Baca juga: Ayo Antre yang Bagus! Seruan Ganjar Gunakan Pengeras Suara Lihat Kerumunan di UTC Semarang

Baca juga: Cerita Budhi Sarwono Cek Wayangan di Gembongan Banjarnegara: Cuma Wayangnya yang Tidak Maskeran

Berita Terkini