Berita Jawa Tengah

Hikayat Maling Genthiri: Robin Hood asal Blora, Makamnya Ada di Desa Kawengan

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga berziarah di makam Mbah Genthiri di Desa Kawengan, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Sabtu (3/4/2021).

Untuk mengenangnya, setiap 1 Sura di makam tersebut digelar haul sekaligus doa bersama.

Kata Ramelan, sampai saat ini juga masih terdapat para peziarah yang datang dari berbagai daerah di sekitar Blora.

“Paling ramai adalah saat Kamis Kliwon malam Jumat Legi.”

Kisah Maling Genthiri ini juga diabadikan dalam buku yang berjudul ‘Cerita Rakyat Jawa Tengah Kabupaten Blora’ yang diterbitkan oleh Balai Bahasa Jawa Tengah.

Di situ diceritakan, bahwa Maling Genthiri merupakan putra dari Ki Ageng Pancuran.

Nama kecilnya adalah Maling Kondang.

Ketika menginjak usia dewasa, Maling Kondang berguru kepada Sunan Ngerang di Semarang.

Adapun nama Genthiri adalah pemberian Sunan Ngerang.

Sebab, sebelum benar-benar diterima sebagai murid, Maling Kondang telah mencuri perhatian sang guru dengan bersembunyi di kolong rumah geladak tempat Sunan Ngerang mengajarkan ilmunya.

Setelah diangkat sebagai murid, Sunan Ngerang memberinya nama julukan Maling Genthiri, karena memiliki sifat layaknya hewan genthiri yang bersembunyi di kolong.

Singkat cerita, setelah tuntas dalam menuntut ilmu kepada Sunan Ngerang, Genthiri pun mengembara di wilayah Blora dan Rembang.

Di sela-sela pengembaraannya, Genthiri memiliki kebiasaan mencuri.

Mencuri harta orang kaya kemudian hasilnya diberikan kepada orang miskin.

Mengingat usianya yang kian dewasa, Genthiri pun merasa ada yang kurang dalam hidupnya.

Dia ingin mempersunting seorang perempuan demi menggenapkan kebahagiaan hidup.

Halaman
1234

Berita Terkini