"Banyak yang baru pertama kali mengalami seperti ini (PJJ)."
"Kalau pertama kali memang susah, karena sebelumnya belum pernah sama sekali," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo mengatakan, telah mengaplikasikan pembelajaran blended learning.
Hal itu untuk mengantisipasi kebosanan para siswa.
"Daring dan luring. Namun tak harus siswa datang ke sekolah."
"Bisa guru berkunjung ke dusun untuk tatap muka," jelas Sukaton kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (5/8/2020).
Menurutnya hal tersebut tetap memperhatikan kondisi masing-masing wilayah sesuai zona.
"Zona hijau boleh tatap muka tapi tetap harus dengan izin orangtua," papar Sukaton. (Akbar Hari Mukti)
• Sebelum Belajar Tatap Muka Dimulai, Ganjar Minta Ada Satgas Jogo Sekolah
• Kalau Ganti Meteran Listrik yang Rusak, Bayar atau Tidak? Ini Penjelasan Lengkap PLN
• Partai Gerindra dan PKS Bentuk Koalisi Baru di Pilkada Purbalingga, Usung Paslon Fidloh-Adi Yuwono
• Novi Ngaku Dendam dan Sempat Ada Hubungan Khusus dengan Korban, Kasus Teror Orderan Fiktif di Kendal