TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Panitia kurban di Desa Mejasem Barat, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, membuat inovasi dalam membagikan daging hewan kurban kepada masyarakat.
Jika biasanya panita kurban menggunakan kupon, satu mushola di Desa Mejasem Barat, Kabupaten Tegal memanfaatkan sensor yang ada di KTP elektronik atau e-KTP.
Sistem tersebut dinamai oleh panitia dengan e-Qurban.
Pembagian e-Qurban tersebut diterapkan di Mushola Attabik Khoirul Ummah di Jalan Pala Barat No 8 Mejasem Barat, Kabupaten Tegal.
• Dua Gol Aubameyang Bawa Arsenal Raih Gelar Juara Piala FA ke 14
• Jadwal Acara TV Hari Ini Minggu 2 Agustus 2020 di RCTI, Plus Sinopsis Tukang Ojek Pengkolan
• Selama 8 Tahun Ayah di Bali Ini Setubuhi Anak Kandung, Korban Kabur saat Diajak Check-in
• Barcelona Berharap Tuah Bocah Nakal Dembele saat Hadapi Napoli di Liga Champion
Dengan penerapan e-Qurban, menjadikan panitia dan masyarakat tidak bersentuhan tangan.
Panitia kurban Mushola Attabik Khoirul Ummah Tegal, Muhromin mengatakan, pembagian daging kurban di wilayahnya memang sengaja menggunakan sistem Information Technology (IT).
Ia mengatakan, upaya ini untuk menjaga protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 tetap dilaksanakan.
Sementara daging kurban yang dibagikan ada sebanyak 750 bungkus dari jumlah hewan kurban tiga ekor sapi dan delapan ekor kambing.
"Salah satu tujuannya untuk memprioritaskan protokol kesehatan. Masyarakat tetap harus jaga jarak dan bermasker," kata Muhromin kepada tribunbanyumas.com, Sabtu (1/8/2020).
Muhromin menjelaskan, dalam e-Qurban pertama masyarakat diwajibkan membawa e-KTP asli.
Saat pendaftaran pada pagi hari, masyarakat berbaris dengan jarak 1 meter kemudian men-scan e-KTP pada alat yang disediakan panitia.
Menurut Muhromin, identitas pemilik e-KTP secara otomatis akan terdata di komputer panitia.
Pada siang harinya, masyarakat mengambil daging kurban dengan menempelkan e-KTP di alat scan pendaftaran.
"Berbunyi tit berarti dia sudah daftar. Kemudian pengambilan scan lagi, suaranya beda krek, krek, krek. Jadi Insyaallah tidak ada yang dobel," jelasnya.
Seorang warga, Wulan (50) mengatakan, inovasi yang dilakukan panitia kurban Mushola Attabik Khoirul Ummah Tegal, memudahkan masyarakat umum.