Saat polisi melakukan penyisiran, sama sekali tak ditemukan keberadaan pria dewasa. Tidak adanya laki-laki yang ditemukan di Desa Mompang Julu, diduga sudah melarikan diri. Dan diketahui bersembunyi di sekitar bukit-bukit yang berada tidak jauh dari desa tersebut.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Bermula dari pembagian bantuan langsung tunai (BLT) warga terdampak corona yang tidak merata, seluruh pria dewasa di Desa Mompang Julu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) melarikan diri.
Saat 70 personel dari Polres Mandailing Natal (Madina), Ditreskrimum Polda Sumut dan Batalyon C Brimob menyisir kampung tersebut, Jumat (03/07/2020) sore, tak satupun yang menemukan keberadaan laki-laki dewasa.
Para pria dewasa melarikan diri pascabentrokan yang terjadi pada Senin (29/06/2020) kemarin.
Kepala Urusan Humas Kepolisian Resor Madina Brigadir Kepala Yogi mengatakan, hingga saat ini mereka masih melakukan identifikasi pacabentrokan yang terjadi kemarin.
• Lagi, 28 ASN Purbalingga Diberi Sanksi, Total 51 PNS Terbukti Langgar Netralitas berkait Pilkada
• Panti Jompo Klaster Penyebaran Covid-19 di Jateng Ditutup dari Kunjungagn, Petugas Siaga 24 Jam
• Lintasi Zona Merah Jalur Pantura Semarang-Surabaya Rawan Penularan Covid-19, Ini Respon Ganjar
• Gara-gara Bang Haji Rhoma Irama Nyanyi, 500 Orang Harus Tes Covid-19, Kok Bisa? Begini Kronologinya
Sebanyak 70 personel dari Polres Madina, Ditreskrimum serta Batalyon C Polda Sumatera Utara turun untuk menyisir lokasi dan mendatangi Desa Mompang Julu.
Dari penyisiran yang dilakukan, tidak ada satu pun laki-laki dewasa yang ditemukan berada di desa tersebut.
"Ini kami bersama Pak Kapolres Madina, Wadir Krimum Polda Sumut dan Brimob sedang turun ke lokasi dan melakukan penyisiran."
"Dan kami tidak ada menemukan satu pun laki-laki di kampung ini," kata Yogi lewat sambungan telepon kepada kompas.com, Jumat (3/07/2020).
Yogi menjelaskan, tidak adanya laki-laki yang ditemukan di Desa Mompang Julu, diduga sudah melarikan diri.
Dan diketahui bersembunyi di sekitar bukit-bukit yang berada tidak jauh dari desa tersebut.
Begitu pun, pihaknya melakukan identifikasi untuk menginventarisasi apa-apa saja kerusakan yang terjadi pascabentrokan tersebut.
"Untuk situasi sampai saat ini, sudah berangsur kondusif. Dan warga yang kita amankan masih tiga orang, dan akan terus kita lakukan pengembangan," ujar Yogi.
Sebelumnya, aksi protes warga gara-gara pembagian BLT berujung bentrokan dengan polisi pada Senin (29/06/2020).
Akibatnya enam personel polisi luka-luka, dua mobil dan satu sepeda motor hangus dibakar massa.
Aksi kedua juga terjadi pada Kamis (02/07/2020), warga kembali memblokade jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Aksi kedua dipicu, karena mereka tidak terima ada tiga warga mereka yang ditangkap pascabentrokan.
Jalan nasional kembali lumpuh total selama delapan jam dan akhirnya dibuka, Kamis (02/07/2020) pukul 18.30 WIB. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sisir Desa di Madina, Polisi Tak Temukan Satu Pun Laki-laki, Diduga Semua Melarikan Diri
• Pak RT Asal Brebes Tertangkap Basah Curi Kambing di Kebumen, Tak Kuat Lari saat Dikejar Warga
• KABAR BAIK! Wonosobo Zero Covid-19 Seluruh Pasien Sembuh, Total 83 Kasus Positif Corona
• Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini