Teror Virus Corona
Panti Jompo Klaster Penyebaran Covid-19 di Jateng Ditutup dari Kunjungagn, Petugas Siaga 24 Jam
Panti Jompo Klaster Penyebaran Covid-19 di Jateng Ditutup dari Kunjungagn, Petugas Siaga 24 Jam
"Panti-panti sudah ditutup, artinya tidak menerima kunjungan dan kegiatan sejak Maret. Saat ini yang ada di rumah sakit bertahap sudah diperbolehkan pulang."
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (panti jompo) Turusgede, Rembang, menjadi klaster penularan virus corona atau Covid-19.
Panti jompo milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu pun ditutup dari segala aktivitas yang melibatkan orang luar.
Termasuk di antaranya tertutup untuk kunjungan bagi penghuni panti jompo.
Diberitakan sebelumnya, ada 34 penghuni panti baik para lansia dan petugas yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dua di antaranya meninggal dunia.
• Almarhum Hilmi Aminudin Eks Ketua Majelis Syuro PKS Positif Covid-19, Anak-Istri Terinfeksi Corona
• Gara-gara Bang Haji Rhoma Irama Nyanyi, 500 Orang Harus Tes Covid-19, Kok Bisa? Begini Kronologinya
• KABAR BAIK! Wonosobo Zero Covid-19 Seluruh Pasien Sembuh, Total 83 Kasus Positif Corona
• Mahalnya Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Capai Rp290 Juta Per Orang, Masih Remehkan Corona?
Kepala Dinas Sosial Jateng, Harso Susilo, menuturkan lansia dan petugas yang ada total sebanyak 67.
"Panti-panti sudah ditutup, artinya tidak menerima kunjungan dan kegiatan sejak Maret. Saat ini yang ada di rumah sakit bertahap sudah diperbolehkan pulang," kata Harso kepada Tribunjateng.com, Jumat (3/7/2020).
Penghuni yang merupakan penerima manfaat atau para lansia dipulangkan dan menjalani karantina mandiri di panti.
Sedangkan petugas, dikarantina mandiri di rumah masing-masing.
Dari total 16 pegawai panti, ada 9 orang yang berdasarkan hasil pemeriksaan dinyatakan positif.
Terkait dua lansia yang meninggal, Harso menuturkan mereka memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
Selain itu, para lansia merupakan golongan masyarakat yang rentan penularan.
"Habis operasi tumor, lalu kontrol, sorenya mengeluh sakit."
"Sebelum meninggal, sudah di-rapid test dan hasilnya reaktif. Hanya saja belum dilakukan swab," jelasnya.
Menurutnya, posko kesehatan yang berisi gabungan sejumlah petugas juga didirikan di panti.
Seluruh kebutuhan pangan difasilitasi dapur umur dari tim Tagana Dinsos Jateng.