Berita Nasional

Seloroh Jenderal Idham Aziz: Saya Agak-agak Goblok, Biarpun Saya Goblok Saja Jadi Kapolri . . .

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, berseloroh saat memberikan sambutan dalam rangkaian HUT ke-74 Bhayangkara: Saya agak-agak goblok jadi Kapolri, biarpun saya goblok saja jadi Kapoldi. Gimana kalau saya pinter?

"Ada yang bisa bantu jelasin gak? Biar aku gak diperiksa, gitu lho gaes... soalnya mumet aku dengan logika ini," tulisnya.

Cuitan Anita Wahid ini mendapat berbagai ribuan respon dari warganet.

Akun Twitter @Habib_Maslahul menulis: "Pak Tito kok nggak diciduk ya?"

Lalu, akun @JimmyHerdyansy4: "Tak takoke ro @DivHumas_Polri mbak."

Tak hanya Anita, putri Gus Dur lainnya, Alissa Wahid juga memberikan respon melalui surat, yang tersebar melalui jejaring Gusdurian.

Diketahui, putri kedua Gus Dur itu memang sebagai aktivis dan Koordinator Nasional GUSDURian.

Alissa pun menyatakan sikap GUSDURian terhadap kasus pemeriksaan Ismail Ahmad oleh kepolisian, karena mengunggah guyonan Gus Dur tentang tiga polisi jujur.

Jaringan GUSDURian sebagai kelompok yang berjuang meneruskan perjuangan Gus Dur menyatakan sikap sebagai berikut:

Pertama, mengapresiasi Ismail Ahmad yang menggunakan hak konstitusionalnya sebagai warga negara dengan cara mengekspresikan dan menyatakan pendapatnya melalui platform media sosial.

Kedua, meminta aparat penegak hukum untuk tidak mengintimidasi warga negara yang mengekspresikan dan menyatakan pendapat melalui media apapun.

Kebebasan berekspresi dan menyatakan pendapat adalah hak konstitusional yang wajib dilindungi oleh aparat penegak hukum.

Penggunaan Pasal 45 ayat (3) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tidaklah tepat karena pasal pencemaran baik hanya berlaku untuk subjek perseorangan, bukan terkait dengan lembaga apalagi pemerintah.

Ketiga, meminta lembaga legislatif untuk mengevaluasi, merevisi, dan/atau bahkan menghapus UU ITE yang sering disalahgunakan untuk membungkam kebebasan berpendapat dan berekspresi di Indonesia.

Keempat, mengajak kepada seluruh GUSDURian dan masyarakat Indonesia untuk terus mendukung iklim demokrasi yang sehat, salah satunya dengan terus membuka ruang kritik yang membangun tanpa merasa terancam.

Surat berjudul PERNYATAAN SIKAP JARINGAN GUSDURIAN MELAWAN MELALUI LELUCON itu dikonfirmasi Presidium Gusdurian Jateng, Yunantyo Adi, sebagai pernyataan sikap resmi jaringan Gusdurian.

Halaman
1234

Berita Terkini