"Jadi kami memfasilitasi pejuang Covid-19."
"Itu hanya untuk anak tenaga medis, tidak semuanya."
"Sekarang ada yang mengaku tim Covid-19 dan menggunakan itu," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Jateng, Jumeri menuturkan, penggunaan SKD banyak terjadi di sekolah-sekolah yang masih dipandang favorit.
Misalnya, di SMA Negeri 1 Semarang ada 103 orang pakai SKD.
Lalu di SMA Negeri 2 Semarang ada 114 SKD dan SMA Negeri 3 Semarang ada 139 anak.
"Kami akan melakukan pengecekan dengan teliti terkait kebenaran SKD itu," katanya.
Jumeri menuturkan, telah rapat dengan seluruh jajaran kepala sekolah se-Jawa Tengah terkait pengecekan penggunaan SKD ini.
"Nanti seluruh guru akan ditugaskan melakukan pengecekan."
"Tak hanya SKD, tapi juga persyaratan lain termasuk sertifikat kejuaraan," imbuhnya. (Mamduh Adi)
• Partai Demokrat Resmi Usung Hendi-Ita dalam Pilwakot Semarang, AHY Serahkan Rekomendasi di Jakarta
• Pelapor Kini Tambah Tiga Orang, Pegawai BMT Insan Mandiri yang Gelapkan Dana Nasabah di Banyumas
• Belum Genap Sebulan, Polisi Tangkap Lima Tersangka Kasus Narkoba di Kota Tegal
• Sengketa Lahan di Kompleks Bisnis Kebondalem Purwokerto, Pedagang: Semoga Cepat Selesai