Berita Nasional

Data Personel Kepolisian Diduga Diretas, Polri: Hoaks, Tak Ada Pembobolan Data SIPP

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar tangkapan layar data personel Polri yang diduga berhasil dibobol peretas, untuk digunakan tidak sebagaimana mestinya. Mabes Polri membantah adanya pembobolan data SIPP tersebut.

"Polri sudah memastikan bahwa tidak ada pembobolan data SIPP, variabel screenshot yang beredar di media sosial tidak sama dengan yang digunakan oleh SSDM Polri saat ini. Bareskrim Polri melakukan pendalaman terhadap pelaku serta motif dari penyebar hoaks database SIPP anggota Polri tersebut.” 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Akun Twitter @secgron mengunggah informasi dugaan adanya pembobolan data personel Polri, yang dilakukan oleh seseorang, untuk digunakan tidak sebagaimana mestinya.

Unggahan di Twitter tersebut disertai dengan foto tangkapan layar data personel Polri.

Namun, Mabes Polri mengeklaim, bahwa berita pembobolan data personel kepolisian tersebut adalah kabar bohong alias hoaks.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono, mengatakan tangkapan layar terkait database anggota kepolisian yang beredar di media sosial adalah berita bohong atau hoaks.

Ikut Unggah Guyon Gus Dur Tiga Polisi Jujur di Twitter, Anita Wahid: Aku Bakal Diperiksa Nggak?

Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini

Seperti Tawuran Anak STM, Sama-sama Punya Nuklir Militer India-China Bentrok Pakai Batu, Mengapa?

Celeng Aneh Milik Warga Banyumas Viral, Suka Makan Nasi Hangat Roti dan Kopi, Kaki Berjari Panjang

Tangkapan layar tersebut beredar dalam sebuah unggahan mengenai informasi peretasan terhadap database anggota Polri.

“Terkait dengan screenshot database anggota Polri yang tersebar di media sosial, perlu kami sampaikan bahwasanya hal tersebut merupakan kebohongan atau hoaks,” ujar Awi melalui siaran langsung di akun Youtube Tribrata TV, Selasa (16/6/2020).

Awi beralasan, tangkapan layar database anggota yang beredar di media sosial berbeda dengan yang digunakan Polri saat ini.

Polri pun mengklaim, data pada Sistem Informasi Personel Polri (SIPP) yang kini digunakan tidak dibobol.

"Polri sudah memastikan bahwa tidak ada pembobolan data SIPP, karena variabel screenshot yang beredar di media sosial tidak sama dengan SIPP yang digunakan oleh SSDM Polri saat ini," ucap dia.

Lebih lanjut, kata Awi, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sedang menyelidiki pelaku.

“Dittipidsiber Bareskrim Polri masih melakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap pelaku serta motif dari penyebar hoaks database SIPP anggota Polri tersebut,” tuturnya.

Diberitakan, informasi mengenai peretasan tersebut diunggah oleh akun @secgron di Twitter.

Akun tersebut juga menyebut (mention) akun milik Divisi Humas Polri.

Dalam unggahannya disebutkan, seseorang mengklaim telah berhasil membobol data anggota Polri.

Orang tak dikenal yang diduga melakukan peretasan juga disebut dapat mencari hingga mengganti data anggota Polri.

Kemudian, orang tak dikenal tersebut menjual akses kepada aplikasi untuk mengakses dan mengganti data dengan harga 1.200 dollar Amerika Serikat.

Apabila dihitung dengan kurs rupiah saat ini, harga tersebut setara Rp17 juta.

Informasi bug pada aplikasi tersebut juga dijual dan dibanderol dengan harga 2.000 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp28,46 juta.

Akun @secgron turut menyertakan tangkapan layar data seorang polisi serta iklan penjualan database anggota Polri di sebuah laman. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Beredar Tangkapan Layar Database Anggota Polri Diretas, Polri: Hoaks

Istana Buka Suara soal Unggahan Guyon Gus Dur: Sepertinya Tak Ada yang Salah, Pak Tito Juga Pernah

Istana Akhirnya Buka Suara soal Penyerang Novel Dituntut Ringan, Donny: Presiden Tak Bisa . . .

Sembuh dari Covid-19 di Arab Saudi, TKI Ini Kembali Terjangkit Covid-19 saat Pulang Kampung

Samakan Pilkada Serentak dengan Padat Karya, Mendagri Tito: Bisa Jadi Stimulus Perekonomian Daerah

Berita Terkini