TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang gencar menyasar fasilitas umum untuk melakukan skrining Covid-19.
Sejauh ini, sudah ada lima pasar tradisional yang disambangi.
Petugas Dinkes Kota Semarang melakukan rapid test secara random kepada pedagang maupun pembeli.
Terbaru, rapid test dilakukan di Pasar Wonodri Kota Semarang, Senin (18/5/2020).
• Bantuan Sosial Kemensos Rp 600 Ribu Sudah Cair, Simak Cara dan Syarat Warga Semarang Mengambilnya
• Ketua RT Bacakan Surat Undur Diri, Disaksikan Relawan di Cilacap, Merasa Tak Layak Lagi Dapat PKH
• Warga Banyumas Dilarang Gelar Salat Idulfitri di Masjid, Ini Pertimbangan Bupati Achmad Husein
• Babak Baru Kasus Covid-19 di Banyumas, Achmad Husein: Sudah Masuk Tahap Transmisi Lokal
cmengatakan, pihaknya melakukan sampling terhadap para penjual maupun pembeli.
Ada 30 orang yang mengikuti rapid test di Pasar Wonodri.
Hasilnya, satu orang reaktif, sementara 29 lainnya non reaktif.
"Yang bersangkutan kami tarik ke tempat karantina di Rumah Dinas Wali Kota Semarang."
"Kami langsung melakukan tindakan swab," kata Hakam kepada Tribunbanyumas.com, Senin (18/5/2020).
Dia menyebutkan, masa pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) tinggal tujuh hari lagi.
Dinkes Kota Semarang akan terus masifkan sosialisasi dengan kekuatan tim dan sarana prasarana yang ada, termasuk juga rapid test di fasilitas umum.
Selama masa pemberlakukan PKM, jumlah kasus Covid-19 di Kota Semarang memang cenderung menurun.
Dia menargetkan, selama tujuh hari ke depan angka kasus Covid-19 di Semarang bisa di bawah 50.
"Dalam satu minggu ke depan mudah-mudahan tidak ada penularan lagi," ucapnya.
Bedasarkan laman siagacorona.semarangkota.go.id, update kasus Covid-19 per Senin (18/5/2020) sore, pasien positif corona di Kota Semarang ada 48 orang.