Berita Tegal

Kisah Seorang Ayah Lumpuh Hidupi Dua Anaknya di Tegal, Baru Terungkap Kondisinya Setelah PSBB

Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warja yang mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan kerja bersama kedua anaknya yang menghuni bangunan semi permanen berukuran 3×4 meter di Kota Tegal Jawa Tengah, Kamis (7/5/2020)(KOMPAS.com/Tresno Setiadi)

TRIBUNBANYUMAS.COM - Kondisi Warja (43), warga Margadana, Kota Tegal, yang lumpuh dengan dua anak dan ditinggalkan istrinya, ternyata tidak banyak diketahui oleh pihak berwenang.

Kondisi memprihatinkan keluarga Warja baru terkuak setelah petugas pemerintah datang membagikan bantuan jaring pengaman sosial dalam pembatasan sosial berskala besar ( PSBB).

Petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Margadana Joko Margo mengatakan, keadaan Warja baru diketahui usai mendapat laporan dari tim pengantar bantuan sembako jaring sosial Covid-19.

Video Dokter di Banjarnegara Ciptakan Ventilator untuk Pasien Covid 19

Misteri Penemuan Mayat Dalam Kardus Terungkap, Pelaku Sempat Perkosa Korban yang Pingsan

Omzet Terus Menurun Karena Corona, Ruben Onsu Tutup Dua Restorannya

Ibu Muda yang Disekap Suaminya Beberkan Fakta Ada Mayat Dikubur di Belakang Rumahnya

"Kami mendapat laporan dari pengantar bantuan paket sembako jaringan pengaman sosial ke rumah Pak Warja.

Bersama pihak kelurahan, kemudian kami telah mengunjungi Warja untuk melihat langsung agar ada pendataan lebih lanjut," kata Joko, Kamis (7/5/2020).

Warja bersama dua anaknya, Zeta Angelia (20) dan Handika Wardana (8) tinggal di sebuah bangunan semi permanen berukuran 3×4 meter di Jalan Banyumas 2, Kelurahan/Kecamatan Margadana, Kota Tegal.

Sudah hampir lima tahun Warja mengalami lumpuh karena kecelakaan kerja saat masih menjadi kuli bangunan.

Ketika itu Warja tiba-tiba terjatuh saat mengangkat material berat.

Dokter mendiagnosis bahwa tulang ekornya mengalami kerusakan karena posisi tubuhnya kerap salah saat mengangkat beban berat.

"Kata dokter, tulang ekor saya rusak. Lumpuh, tidak bisa jalan. Katanya terlalu memaksa angkat berat," kata Warja di kediamannya Jalan Banyumas 2, Kelurahan Margadana, Kota Tegal, Kamis (7/6/2020).

Selama ini, Warja hampir tak pernah ke mana-mana karena tidak punya kursi roda.

Di rumah, dia hanya bisa duduk di lantai.

Mereka hanya hidup bertiga di rumah.

Sementara istri Warja pergi tanpa diketahui keberadaannya semenjak ia lumpuh.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, anak sulungnya harus banting tulang sehingga tak bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMA.

Halaman
12

Berita Terkini