Teror Virus Corona

Lebih Berbahaya dari ODP Jumlah OTG Virus Corona Mencapai 363 Orang Berpotensi Masih Berkeliaran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo.

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta masyarakat mewaspadai orang tanpa gejala (OTG) virus corona Covid-19.

Warga dengan kategori OTG dinilai lebih membahayakan dibandingkan orang dalam pemantauan (ODP).

Hal itu lantaran tidak ada gejala yang dialami penderita.

Padahal, dia berpotensi menjadi carrier atau pembawa virus.

Kapolres Wonosobo Pimpin Anak Buahnya Kubur Jenazah dengan SOP Pemakaman Pasien Korban Corona

Video Balita Positif Corona di RSUD Cilacap Sembuh

Kecelakaan Karambol di Jalur Pantura Semarang - Kudus, Seorang Pengendara Motor Tewas Terlindas

Resahkan Petani, Dua Pencuri Gabah di Banyumas Dibekuk Polisi

Sedangkan ODP, dia mengalami gejala seperti demam ringan, sesak napas, dan sebagainya, namun secara klinis atau fisik kondisinya tidak parah.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, menyatakan warga dengan kategori OTG di Jateng cukup banyak.

"OTG ini banyak. Namun, karena tidak ada gejala, kadang-kadang yang bersangkutan tidak menyadari," kata Yulianto, Rabu (15/4/2020).

Hingga Selasa (14/4/2020), tercatat sebanyak 363 OTG di Jawa Tengah yang telah kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Pada 27 Maret 2020, Kementerian Kesehatan RI mengumumkan kategori kelompok baru terkait Covid-19 di Indonesia.

Yakni kategori orang tanpa gejala (OTG).

Untuk istilah OTG, pengertiannya tertulis dalam dokumen resmi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kementerian Kesehatan RI.

Menurut Kemenkes, yang termasuk kategori OTG adalah mereka yang tidak bergejala tapi memiliki risiko tertular dari orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kategori OTG juga memiliki riwayat kontak berat, baik kontak fisik atau berada dalam ruangan dengan radius satu meter dari pasien Covid-19.

Beda dengan ODP, kategori OTG pada saat pemeriksaan awal tidak menunjukkan gejala sama sekali.

"Untuk itu, saya imbau masyarakat, yang merasa pernah kontak dengan orang sakit, entah keluarga, atau orang datang dari wilayah terdampak seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali, dengan sukarela memeriksakan diri, karena jangan-jangan OTG," tandasnya.

Kakek Pensiunan PNS di Kebumen Setubuhi Siswi SD

Bupati Cilacap Jenguk Pasien Sembuh Virus Corona di Kesugihan, Pastikan Tidak Dikucilkan Warga

Tiga Tersangka Penolak Jenazah Korban Corona di Banyumas Tak Ditahan, Ini Kata Polisi

Pria dan Wanita Tewas di Solo Tanpa Busana, Diduga Korban Pembunuhan, Kapolresta: Arahnya ke Sana

Sementara, berdasarkan data di pemprov hingga Rabu siang, jumlah kasus pasien positif corona sebanyak 218 orang dengan rincian, 149 orang masih dirawat, 33 sembuh, dan 36 pasien meninggal dunia.

Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 23.543 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 771 orang.(mam)

Berita Terkini