Teror Virus Corona

Keluarga Enggan Menerima Jenazah Pasien Corona asal Jakarta

Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Prosesi pemakaman jenazah PDP virus corona di TPU Desa Pagerandong Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Senin (6/4/2020) sekira pukul 17.00.

Teno mengatakan, pihaknya merencanakan lima tempat untuk memakamkan jenazah.

Namun, karena kontur Kota Pasuruan yang sebagian bahkan ada yang lebih rendah dari permukaan laut, lima lokasi makam yang jauh dari permukiman warga itu pun akhirnya tidak bisa digunakan.

Pemkot Pasuruan akhirnya memutuskan memakamkan jenazah di TPU Gadingrejo sebagai TPU terbesar di Kota Pasuruan.

Namun, pemakaman menemui sejumlah kendala.

Di tengah rangkaian pemakaman, sejumlah warga datang berunjuk rasa.

Peserta Ijtima Ulama di Banjarnegara Positif Corona dari Rapid Test, 49 Sisanya Buron Petugas Medis

Kecamatan di Cilacap Ini Nol Positif Corona, Simak Apa yang Dilakukan Masyarakatnya

Barcelona Salurkan Peralatan Medis di Catalonia, Bekerjasama dengan China, Perangi Virus Corona

Simak Jadwal Acara TV, Selasa 14 April 2020 - Ada Film Keren: Ghost Rider

Bahkan, ada yang membawa parang.

Namun, setelah diberi pengertian, warga akhirnya menerima.

Pemakaman baru benar-benar usai pada pukul 01.00, Sabtu (11/4/2020).

”Warga yang terprovokasi datang beramai-ramai. Bahkan, ada yang membawa parang."

Tapi, setelah kami ajak dialog, saya sentuh nuraninya, bahkan saya mencium kening para penggali makam untuk meyakinkan warga, mereka akhirnya mengerti dan bubar,” kata Teno. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Tolak Pemakaman Jenazah Positif Covid-19 di Kota Pasuruan, Ada yang Bawa Parang", 

Berita Terkini