Berita Nasional

Ancaman DBD di Tengah Pandemi Virus Corona, Gugus Tugas: 3 Provinsi Zona Merah Demam Berdarah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jubir Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengingatkan masyarakat untuk tak mengabaiakn potensi adanya DBD di tengah pandemi virus corona. Terlebih, April - Mei ini memasuki musim pancaroba.

Tiga provinsi: Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Timur (Jatim) merupakan zona merah untuk kasus DBD di Indonesia.

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Memasuki musim pancaroba pada April - Mei, potensi peningkatan terjadinya kasus demam berdarah dengue (DBD) cukup tinggi.

Karena itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk tak ,eulpakan ancaman DBD di tengah pandemi virus corona.

Bila dibaikan, demam berdarah akan memperburuk situasi di tengah pandemi virus corona atau SARS-CoV-2 di Indonesia. 

“Saya ingatkan pada musim pancaroba di bulan April-Mei secara statistik kita masih sering menunjukkan peningkatan kasus demam berdarah."

Kabar Baik! Tujuh PDP Virus Corona di Cilacap Dinyatakan Negatif Covid-19

Terbongkar! Polisi Ringkus Komplotan Penyuplai Logistik dan Amunisi KKB di Papua

Kapolda Jawa Barat Wajibkan Seluruh Jajaran Polres Gelar Patoli Malam Berskala Besar

Mengaku Kapten TNI Rendi, Pemuda Ini Kuras Harta Janda Muda hingga Rp60 Juta

"Oleh karena itu, jangan sampai ini memperburuk kondisi pandemi Covid-19,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta.

Oleh sebab itu, upaya pemberantasan nyamuk pembawa virus DBD harus dilakukan di lingkungan masyarakat melalui penerapan 3M.

Yaitu menguras bak penampungan air, menyikat kamar mandi dan tempat yang berpotensi jadi sarang nyamuk, serta menutup tempat penampungan air sehingga tidak menjadi sarang nyamuk.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat mengikuti perkembangan penyakit Covid-19 melalui sumber yang resmi dari Pemerintah Indonesia.

Belum Ada Kejelasan soal Pelaksanaan Ibadah Haji, Menag: Harus Lunasi, Bisa Diambil jika Dibatalkan

"Lakukan pembersihan sarang nyamuk di rumah. Waktu kita cukup banyak berada di rumah. Oleh karena itu, saudara sekalian, ikuti terus perkembangan penyakit ini."

"Silahkan melihat di website covid19.go.id, call center 119, 117, atau hubungi Halo Kemkes di 1556 7, dan juga di banyak sekali aplikasi aplikasi online yang bisa kita baca bersama. Sekali lagi, ini cara yang terbaik. Kalau kita akan memutuskan ranti penularan,” imbuh Yuri, dalam keterangan tertulis yang diterima TribunBanyumas.com, Kamis (9/4/2020).

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan mencatat pada Januari sampai awal Maret 2020, jumlah pasien meninggal dunia akibat DBD mencapai 94 jiwa.

Dari jumlah itu, pasien terbanyak ditemukan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan 29 jiwa, Jawa Barat 15 jiwa, Jawa Timur 11 jiwa.

Simak Syarat dan Kriteria Perima Kredit Usaha Rakyat KUR yang Dapat Keringanan Pembayaran

Tiga provinsi itu merupakan zona merah untuk kasus DBD di Indonesia.

Sementara itu, tujuh korban tewas akibat DBD juga ditemukan di Provinsi Lampung, empat orang di Jawa Tengah, tiga di Bengkulu dan tiga di Sulawesi Tenggara.

Empat provinsi tersebut masuk dalam zona kuning untuk kasus DBD.

Tidak hanya itu, dua kasus kematian akibat DBD juga ditemukan masing-masing di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kallimantan Timur, dan Sulawesi Tengah.

Korlantas Polri Tegaskan Tak Ada Larangan Ojol Bawa Penumpang, Dalam Masih Kota Boleh Berboncengan

Kabar Baik! Pasien Positif Virus Corona di Wonosobo Sembuh, Dirawat 2 Minggu, Riwayat dari Jakarta

Ada Larangan Mudik dan WFH, Kominfo Prediksi Terjadi Kenaikan Traffic Selular 40 Persen

Ken Ragil Keluar dan Temui Petahana Bupati Purbalingga, Koalisi Pelangi: Bebas Foto dengan Siapapun

Kemudian, satu kasus kematian akibat DBD juga ditemukan masing-masing di Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Barat.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyoroti tingginya kasus DBD yang ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya Kabupaten Sikka.

Di hadapan awak media, Terawan pada 9 Maret menyebut jumlah pasien DBD di NTT mencapai 2.116 jiwa dan 31 di antaranya meninggal dunia. (*)

Berita Terkini