Berita Tegal

Hari ke 4 Isolasi Wilayah di Tegal: Pengendara Sepeda Motor Hindari Pemeriksaan Lewat Jalan Tikus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas cek kesehatan di akses pintu masuk Kota Tegal, di Jalan Proklamasi sedang mengecek suhu tubuh pengendara yang akan masuk ke dalam kota, Selasa (31/3/2020)

TRIBUNBANYUMAS.COM,TEGAL - Seusai isolasi wilayah diterapkan di Kota Tegal, banyak pengendara sepeda motor mencari jalan pintas atau jalan tikus.

Mereka tidak melewati akses masuk yang telah ditentukan oleh Pemerintah Kota Tegal, di Jalan Proklamasi Kota Tegal.

Para pengemudi memilih melewati jalan pintas, tinimbang harus melalui Jalan Proklamasi dan mengikuti cek kesehatan. 

Satu di antaranya pemasangan beton movable concrete barrier (MCB) di Jalan Sumbodro Kota Tegal.

Desa di Sokaraja Banyumas Ini Siap Terima Jenazah Pasien Corona yang Ditolak

Tak Kunjung Pulang Setelah Pamit Bercocok Tanam, Petani Banyumas Ditemukan Tewas di Kebun

Simak Pedoman Pemakaman dan Pemulasaraan Jenazah Korban Virus Corona dari Fatwa MUI

Berikut Prakiraan Cuaca di Cilacap Kamis 2 April 2020

Para pengendara dari Jalan Sumbodro maupun Jalan Werkudoro, memilih melintasi jalan di depan Pasar Langon yang mestinya digunakan untuk lahan parkir.

Seorang juru parkir, Edo (46) mengatakan, sejak hari pertama diberlakukan isolasi wilayah para pengendara sudah menggunakan jalan depan Pasar Langon sebagai akses lalu lintas.

Akibatnya, menurut Edo, terjadi kemacetan di lahan parkir Pasar Langon.

"Jadi setiap pagi setelah jalan ditutup. Saya bukannya mengawasi parkir, malah ngatur lalu lintas. Macet, kalau pagi mulai 07.30 WIB," kata Edo kepada tribunjateng.com, Kamis (2/4/2020).

Edo mengatakan, sempat ada pengendara motor yang kemudian menabrak kendaraan yang terparkir. 

Saat ditanya menurut Edo, pengendara itu sedang gugup.

Ia pun menegur pengedara tersebut jika jalan yang dilaluinya bukan jalan umum, melainkan lahan parkir.

"Harusnya ada jalan untuk lewat sepeda motor. Akhirnya, yang pada mau parkir dan masuk ke pasar pada komplain. Jadi aku memohon biar itu dibukalah," ungkapnya. 

Seorang padagang kaki lima (PKL), Udin (40) mengatakan, kebijakan isolasi wilayah di Kota Tegal kurang efektif. 

Ia menilai, para pengendara yang melintas di depan pasar termasuk dampak kebijakan isolasi wilayah. 

Mau tidak mau, pengendara melalui jalan pintas meskipun bukan jalan umum. 

Udin sendiri mengaku, tidak tahu menahu akses masuk yang telah disediakan Pemkot Tegal di Jalan Proklamasi Kota Tegal. 

"Ya termasuk dampak. Tidak ada jalur lain sih. Kalau kondisinya seperti ini ya tidak apa- apa," ungkap Udin menilai pengendara yang menggunakan lahan parkir untuk lalu lintas.

Sementara petugas keamanan pasar, Joko (36) mengatakan, para pengemudi yang melintas di depan Pasar Langon menyebabkan kemacetan. 

Ia pun, mau tidak mau membantu kelancaran akses lalu- lalang kendaraan. 

Joko mengatakan, jika sore hari terkadang ada kendaraan mobil yang nekat melintas di depan pasar.

Ini Alasan Jokowi Tidak Menerapkan Lockdown yang Tidak Dipahami Pemerintah Daerah

Honda Prospect Motor Hentikan Produksi Mobil Sementara Imbas Virus Corona

Sore Hari Wilayah Slawi dan Tegal Diguyur Hujan, Simak Prakiraan Cuaca Kamis 2 April 2020

Simak Prakiraan Cuaca Purwokerto Kabupaten Banyumas, Kamis 2 April 2020

Ia larang justru pengemudi mobil tersebut memaksa. 

Joko sendiri mengaku mendukung kebijakan isolasi wilayah guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Tegal.

Namun menurutnya, perlu ada penjagaan petugas di pintu masuk Pasar Langon. 

"Pintu masuk Pasar Langon ditutup sebagian ga papa. Atau ada petugas yang mengarahkan di sini," harapnya. (fba)

Berita Terkini