Waterspout biasanya terjadi di air saat tekanan udara rendah.
Zakaria mengatakan, waterspout disebabkan awan Cymulonimbus.
"Kecepatan angin jenis ini biasanya antara 50 hingga 60 kilometer per jam," kata dia.
• Chord Kunci Gitar Lagu Dekat di Hati RAN
• Resep Masakan, Tahu Brontak Khas Banyumas
• Tetap di Rumah, Simak Prakiraan Cuaca Purwokerto-Banyumas Minggu (29/3/2020) Menurut BMKG
• Di Rumah Nonton TV? Jadwal Acara Minggu 29 Maret 2020 Ini - Trans, RCTI, SCTV, GTV, Indosiar, ANTV
Meski masyarakat setempat menyebut peristiwa itu baru pertama kali terjadi di wilayahnya, namun Zakaria memastikan fenomena waterspout bukan fenomena aneh.
"Ini fenomena biasa terjadi," kata Zakaria. Angin jenis ini akan melemah ketika pergerakannya menuju atau mencapai daratan.
"Kesimpulannya, waterspout biasa terjadi di wilayah perairan dan puting beliung di daratan," ujar dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontribur Takengon, Iwan Bahagia | Editor: Aprilia Ika)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Waterspout di Aceh, Suara Bergemuruh dan Berlangsung 25 Menit",