Berita Kesehatan

5 Penyakit yang Menjadi Momok Bagi Wanita. Tidak Menular, tapi Berisiko. Apa Saja?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita. Menurut data Globocan (2018), angka kejadian kanker tertinggi pada wanita adalah kanker payudara, yakni 42,1 kasus per 100.000 penduduk.

Sejumlah ahli menyebut, ketakutan berlebihan akan penyakit kanker payudara membuat wanita enggan melakukan pemeriksaan atau skrining awal ke dokter.

Kondisi tersebut membuat penanganan kanker payudara pada wanita acapkali terlambat.

Masjidil Haram dan Sekitar Kabah Sepi, Begini Penampakannya. Kiai Said: Kiamat Masih Jauh

Mengingat kemajuan teknologi pengobatan kanker, para wanita tak perlu khawatir pada penyakit kanker payudara. Namun, kaum Hawa perlu tetap waspada pada penyakit ini.

Terutama jika memiliki faktor risiko seperti ada riwayat penyakit sejenis dalam keluarga, punya benjolan abnormal di payudara, pernah menjalani terapi radiasi, menstruasi awal sebelum 12 tahun atau menopause setelah 55 tahun.

Selain itu, wanita juga perlu lebih waspada apabila tidak memiliki anak, punya kebiasaan mengonsumsi alkohol, dan punya bobot tubuh berlebih.

Cabuli Jemaatnya Selama 17 Tahun, Pendeta Gereja di Surabaya Ditetapkan Tersangka

3. Osteoporosis

Osteoporosis atau pengeroposan tulang merupakan salah satu penyakit yang rentan menyerang wanita. Kondisi tersebut tak lepas dari faktor hormon.

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, tulang wanita lebih cepat keropos daripada pria.

Karena saat memasuki masa menopause, kadar hormon estrogen wanita menurun. Hal itu memengaruhi kemampuan pembentukan tulang.

Bincang dengan Menaker Ida Fauziyah: Saya Bersyukur Gagal di Pilgub Tapi Jadi Menteri (1)

Akan tetapi, sebagian osteoporosis pada wanita dapat dicegah dengan cara mengontrol gaya hidup sehat sejak anak-anak dan remaja.

Tubuh seseorang terus membangun masaa tulangnya sampai berusia 30 tahun. Setelah 30 tahun, tulang baru berhenti terbentuk dan fokus memelihara jaringan tulang yang lama.

Dengan mengoptimalkan pertumbuhan tulang sebelum usia 30 tahun, seseorang bisa meminimalkan risiko terserang osteoporosis.

Caranya dengan memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D harian, serta rajin bergerak atau beraktivitas fisik.

Liverpool vs Bournemouth 2-1. Gol Salah dan Mane Bawa The Reds Bangkit dari Keterpurukan

4. Depresi

Halaman
123

Berita Terkini