Desain romantis taman dengan saung berbentuk unik itu tak ayal jadi spot menarik yang layak terabadikan.
Pengunjung bisa leluasa berswafoto di taman, atau sekadar bersantai di saung tanpa khawatir dipungut bayaran.
"Rencananya nanti akan dilengkapi kolam pemandian di bawah," katanya.
Pengelola juga memfasilitasi pengunjung yang ingin menginap atau berkemah di komplek air terjun.
Di area hutan itu, pengelola menyediakan tempat terbuka untuk mendirikan tenda (camping ground).
Objek wisata ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap, semisal toilet, musala hingga kantin untuk menjamu wisatawan dengan aneka menu makanan dan minuman.
Menariknya, kantin yang sementara hanya buka pada hari libur atau akhir pekan ini menyediakan juga minuman kopi Robusta yang dibudidayakan warga lokal.
Jangan tanya kualitas kopi Robusta dari Desa Pesangkalan.
Kopi itu telah teruji keunggulannya hingga dipasarkan ke berbagai kota, hingga ke Thailand. Untuk menikmati kopi itu pun pengunjung tak perlu merogoh kocek mahal.
"Cukup Rp 7000 untuk menikmati secangkir kopi Robusta khas Desa Pesangkalan," katanya.
Amir mengakui kendala yang dihadapi wisatawan untuk berkunjung ke curug Pletuk masih terkait akses.
Jalan akses menuju curug memang sudah mulus, namun masih sempit sehingga bus pariwisata ukuran besar susah masuk.
• Catatan Harian Warga Wuhan: Dalam Keheningan, Terdengar Teriakan Tetap Semangat Wuhan dari Jendela
• Petani Cimohong Brebes Keluhkan Puluhan Hektar Sawah Terendam Banjir, Saluran Tertutup Pabrik Garmen
• Chord Kunci Gitar Lagu Laskar Pelangi Nidji
• Kabar Terbaru Fanni Ratu Keraton Agung Sejagat di Balik Jeruji Penjara, Sering Minta Buku dan Pulpen
Selain itu, ada beberapa tanjakan cukup ekstrem hingga tidak semua pengendara mobil berani melewatinya.
Tetapi pengelola telah menawarkan solusi.
Wisatawan boleh memarkir kendaraannya agak jauh dari objek wisata.