Liputan Khusus Purbalingga
Program Kepenak Ngodene Ditagih Warga, Pemkab Purbalingga Luncurkan Aplikasi dan Siapkan Job Fair
Aplikasi yang berada di bawah naungan Dinkominfo itu memungkinkan pemberi kerja dan pencari kerja dapat dipertemukan
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA- Program “Kepenak Ngodene,” merupakan salah satu program prioritas Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif dan Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani.
Program tersebut merupakan sebuah upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk mewujudkan akses pekerjaan yang mudah bagi para masyarakatnya.
Dalam rangka mewujudkan upaya tersebut, Pemkab Purbalingga akan meluncurkan sebuah aplikasi berbasis web yang bernama “Kepenak Ngodene.”
Aplikasi yang berada di bawah naungan Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) tersebut memungkinkan pemberi kerja dan pencari kerja dapat dipertemukan dalam sebuah platform.
Sehingga harapannya, aplikasi tersebut dapat menjadi sebuah fasilitas untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pengguna, baik itu pemberi kerja ataupun pencari kerja.
Di dalam aplikasi tersebut, terdapat dua mitra yang bisa dipilih oleh pencari kerja. Yakni mitra formal yang berasal dari perusahaan-perusahaan lokal di Kabupaten Purbalingga dan mitra informal yang berasal dari pengusaha, pedagang ataupun UMKM yang ada di Kabupaten Purbalingga.
Dalam mendukung peluncuran aplikasi tersebut, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Dinnaker) Kabupaten Purbalingga, Yani Sutrisno Udhi Nugroho, menyatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi terhadap 53 perusahaan yang ada di Kabupaten Purbalingga.
“Pada 6 Agustus 2025 lalu, kami sudah mengundang sebanyak 53 perusahaan untuk mengikuti sosialisasi aplikasi Kepenak Ngodene, untuk menghubungkan antara perusahaan dengan pencari kerja,” katanya saat dijumpai Tribunbanyumas.com, Senin (25/8/2025).
Dari 53 perusahaan tersebut, menurutnya mereka langsung menyambut baik adanya aplikasi tersebut, dan 48 diantaranya bahkan langsung mendaftarkan perusahaan mereka di dalam aplikasi tersebut.
Baca juga: Apa Kabar Program Kepenak Ngodene, Pencari Kerja di Purbalingga Ramai Berburu Kartu Kuning
“Dari 53, 48 diantaranya sudah langsuung mendaftar. Memang belum semua karena waktu itu kebetulan ada yang tidak bisa mengikuti sosialisasi secara tuntas karena ada keperluan, tetapi alhamdulilah respon mereka baik. 48 yang sudah mendaftar itu langsung memasukan profil mereka ke aplikasi tersebut,” jelasnya.
Yani melanjutkan, kedepan pihaknya masih akan mentargetkan agar seluruh perusahaan internal yang ada di Kabupaten Purbalingga bisa masuk ke dalam aplikasi tersebut, sehingga lowongan pekerjaan yang ada di aplikasi tersebut akan lebih variatif.
“Sementara ini target kami lokal dulu, namun tidak menutup kemungkinan kedepannya aka nada perusahaan dari luar yang bisa masuk ke dalam aplikasi Kepenak Ngodene,” ujarnya.
Bagi perusahaan formal yang ingin mendaftar ke dalam aplikasi tersebut, ia mengatakan harus melalui persetujuan dari Dinnaker Purbalingga terlebih dahulu. Ia menyatakan prosesnya pun cukup mudah, dan bisa dilakukan sepenuhnya secara online.
“Yang penting informasi perusahaan itu lengkap dan jelas, sehingga kami akan lebih mudah untuk melakukan verifikasi. Semua bisa dilakukan by aplikasi tanpa harus datang ke kami,” terangnya.
Ia pun berharap, dengan adanya aplikasi tersebut dapat memberukan kemudahan dan konektifitas bagi pencari ataupun pemberi pekerjaan. Selain itu ia juga berharap agar masyarakat Purbalingga dapat lebih mudah untuk mendapatkan informasi pekerjaan yang lebih akurat dan terpercaya.
“Semoga dengan adanya aplikasi ini bisa mempermudah konektifitas pemberi dan pencari kerja. Kalau selama ini masing-masing, sekarang akan kami jadikan satu by aplikasi, jadinya kan lebih mudah”katanya.
Lebih lanjut, selain upaya melalui aplikasi Kepenak Ngodede, Yani menyatakan pihaknya saat ini tengah merencanakan beberapa program untuk mendukun program Kepenak Ngodene, salah satunya ialah terkait rencana diadakannya job fair.
“Untuk mendukung progam Kepenak Ngodene, kita juga nanti akan ada job fair di bulan November. Nanti rencananya akan hadir sebanyak 40 perusahaan secara offline, dan 40 perusahaan secara offine,” ujarnya.
Kemudian, selain itu Yani juga menyatakan pihaknya saat ini terus memberikan fasilitas berupa pelatihan bagi para pencari kerja di Purbalingga yang belum memiliki bekal skill melalui berbagai pelatihan yang dilaksanakan melalui Balai Latihan Kerja (BLK).
"Kita juga terus melatih para pencari kerja yang belum memiliki skill. Kita bekali dengan berbagai pelatihan melalui BLK seperti pelatihan las, garmen, salon dan kecantikan, pelatihan AC, tata boga, bengkel motor dan lain-lain," ujarnya.
Pelatihan tersebut menurutnya diadakan setiap tahun, dengan menggunakan anggaran APBD ataupun APBN.
Adapun untuk mengikuti proses pelatihan tersebut, para pencari kerja harus melalui proses seleksi terlebih dahulu.
Yani menambahkan, melalui pelatihan tersebut, biasanya terdapat beberapa perusahaan yang langsung menempatkan para pencari kerja yang sudah di latih di tempat kerja masing-masing.
Sehingga hal tersebut tentunya akan sangat menguntungkan bagi para pencari kerja, karena selain mendapat ilmu, mereka juga bisa mendapatkan pekerjaan langsung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.