Berita Jateng
Serapan Anggaran Proyek Pembangunan di Kendal Masih 38 Persen, Padahal Sudah Mau Akhir Tahun
Dalam evaluasi itu, serapan anggaran alokasi belanja modal memasuki semester kedua baru mencapai Rp 277 M.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Pemerintah Kabupaten Kendal melakukan evaluasi kinerja masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mendukung program pembangunan prioritas di Kendal.
Dalam evaluasi itu, serapan anggaran alokasi belanja modal memasuki semester kedua baru mencapai Rp 277 M.
Alhasil dari 76 paket proyek pembangunan, baru 29 paket proyek yang terealisasi. Sisanya masih belum terselesaikan di dinas masing-masing.
"Iya ini per tanggal 13 Agustus kemarin, ini makanya kita evaluasi karena baru mencapai 38 persen tender yang sudah proses kontrak," kata Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari di sela rapat evaluasi, Selasa sore (19/8/2025).
Bupati yang akrab disapa Tika menuturkan, pihaknya belum mengetahui alasan proyek pembangunan tersebut belum terlaksana maksimal.
Namun, ia dan tim akan langsung melakukan identifikasi dan penyelesaian masalah seusai pemaparan para kepala dinas.
"Ini masih rapat evaluasi, dan memang penyerapan baru 38 persen. Mengapa bisa terjadi? Ya nanti dari masing-masing OPD akan menyampaikan laporannya yang kemudian kita identifikasi bersama-sama," ungkapnya.
Dari OPD yang ada di Pemkab Kendal, proyek dengan realisasi serapan paling rendah ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).
Dari total 40 proyek pembangunan, baru terselesaikan 16 proyek di Kabupaten Kendal.
"Iya itu tadi dari DPUPR masih banyak PR nya," ujarnya.
Tika pun mewanti-wanti kepala OPD harus bekerja lebih ekstra agar serapan anggaran tahun ini bisa maksimal. Tapi, Tika tetap optimis target penyerapan akan tercapai pada akhir tahun.
"Targetnya Desember selesai, takutnya ini anggaran penetapan masih belum terserap banyak, dan sebentar lagi ada perubahan nanti malah ketumpuk-tumpuk," paparnya.
Pj. Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari juga mengakui penyerapan anggaran pada semester kedua tahun ini belum maksimal.
Baca juga: Pagi Hujan Malam Cerah, Berikut Prakiraan Cuaca di Kabupaten Purbalingga Hari Ini
Menurutnya ada beberapa faktor yang membuat pengerjaan proyek pembangunan mengalami keterlambatan, yakni pergeseran anggaran OPD yang baru terlaksana pada akhir Juli.
"Jadi ada beberapa yang belum berproses, karena memang untuk pergeseran ketiga itu juga waktunya kemarin di bulan Juli akhir. Tentunya ini jadi upaya akselerasi OPD untuk percepatan,"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.