Liputan Khusus
Rapor Merah Program MBG di Banyumas, Roti Jamuran hingga Kotak Makan Bau Sabun
sejak awal pelaksanaannya pada Februari 2025, program ini belum sepenuhnya berjalan mulus.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Banyumas menuai sorotan.
Sejumlah catatan buruk pernah mewarnai pelaksanaannya, mulai dari penghentian operasional dapur, distribusi makanan, hingga komplain siswa atas kualitas menu yang disajikan.
Program yang diluncurkan pemerintah pusat meningkatkan gizi anak sekolah ini dijalankan oleh Badan Gizi Nasional melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di masing-masing daerah.
Di Banyumas, dapur MBG pertama dijalankan oleh SPPG Kelurahan Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur.
Namun, sejak awal pelaksanaannya pada Februari 2025, program ini belum sepenuhnya berjalan mulus.
Dapur MBG di Kranji sempat berhenti beroperasi akibat kendala teknis, sehingga mengganggu distribusi makanan untuk ribuan siswa penerima manfaat.
Setidaknya 2.670 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD Negeri 1 Kranji, SMP Negeri 8 Purwokerto, hingga SMK Negeri 2 Purwokerto, terdampak akibat penghentian sementara operasional dapur tersebut.
Kasus Roti Jamuran di SMAN 2 Purwokerto.
Masalah lain yang mencoreng program MBG adalah penemuan makanan tak layak konsumsi di sekolah.
Kejadian itu terjadi Selasa (27/5/2025) seorang siswa SMAN 2 Purwokerto membagikan temuan roti sandwich berjamur ke media sosial Instagram.
Baca juga: Bupati Sadewo Absen Pimpin Upacara HUT ke-80 RI di Banyumas, Dampingi Penari Tampil di Istana Negara
Roti rasa cokelat tersebut tercatat memiliki masa kedaluwarsa hingga 30 Juli 2025, namun dalam kondisi berjamur saat diterima siswa.
Temuan ini menjadi perhatian karena menyasar makanan yang dikonsumsi pelajar.
Irsyam Priadi, Wakil Kepala SMAN 2 mengataman saat itu siswa sedang mengikuti ujian.
Menanggapi temuan itu, pihak sekolah langsung melaporkannya ke SPPG dan Dinas Kesehatan Banyumas.
"Kami pantau, dan alhamdulillah tidak ada anak yang mengalami gangguan kesehatan, tidak ada yang mengeluh pusing atau mual," ujar Irsyam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.