Pendakian Gunung Slamet

Tren Upacara 17 Agustus di Puncak Slamet Menurun? Jumlah Pendaki Jauh di Bawah Angka Sebelum Pandemi

Sebanyak 763 pendaki tercatat naik sejak Sabtu (16/8/2025). Angka ini naik dua kali lipat dari akhir pekan biasa.

TRIBUN BANYUMAS/ FARAH ANIS RAHMAWATI
JALUR PENDAKIAN SLAMET: Suasana di gerbang Pos Pendakian Gunung Slamet via Bambangan di Desa Bambangan, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Minggu (17/8/2025). Pada momen HUT ke-80 RI, jalur pendakian ini diramaikan 763 pendaki, angka yang lebih tinggi dari akhir pekan biasa namun menurun dibanding sebelum pandemi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Tradisi merayakan HUT Kemerdekaan RI di puncak Gunung Slamet masih menarik minat ratusan pendaki.

Namun, antusiasme untuk menggelar upacara secara massal di puncak tertinggi kedua di Pulau Jawa itu menunjukkan tren penurunan.

Koordinator Pos Pendakian Gunung Slamet jalur Bambangan, Purbalingga, Syaiful Amri, mengatakan, sebanyak 763 pendaki tercatat telah melakukan pendakian untuk momen 17 Agustus tahun ini.

Baca juga: Pendaki Gunung Lawu Karanganyar Bisa Ikut Upacara HUT RI, Digelar di 2 Lokasi Berbeda

"Terhitung sejak 16 Agustus 2025, ada 763 pendaki yang naik," kata Syaiful saat dikonfirmasi, Minggu (17/8/2025).

Naik Dibanding Akhir Pekan, Turun Dibanding Dulu 

Syaiful menjelaskan, angka 763 pendaki tersebut memang mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan akhir pekan biasa.

"Biasanya, kalau weekend itu standar di angka 350 sampai 400 orang pendaki," katanya.

Namun, ia menyoroti bahwa jumlah tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan antusiasme pendaki pada momen kemerdekaan di tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19.

Menurutnya, dulu jumlah pendaki bisa mencapai 1.500 hingga 2.000 orang.

"Kalau untuk grafik pendakian khusus 17 Agustus, sudah dua tahun ini cukup menurun untuk kunjungan khusus di 17 Agustus," ujarnya.

Pendaki Kini Hindari Keramaian 

Menurut analisis Syaiful, penurunan ini terjadi karena adanya perubahan perilaku di kalangan pendaki.

Banyak pendaki yang kini justru kurang berminat untuk mendaki secara beramai-ramai pada satu waktu.

"Jadi, mereka lebih suka di hari-hari yang liburnya tidak serentak untuk mendapatkan pengalaman mendaki yang lebih tenang," katanya.

Meskipun jumlah pendaki meningkat dari biasanya, suasana di basecamp jalur Bambangan pada Minggu siang masih terpantau ramai lancar dan kondusif.

Para pendaki masih bisa menikmati berbagai fasilitas tanpa harus mengantre panjang.

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved