UMKM Jawa Tengah

Kisah Usaha Trofi Legendaris di Gang Sempit Kudus, Berkah Agustusan Datangkan Ratusan Pesanan

Usaha piala warisan yang sudah berdiri lebih dari 50 tahun ini kebanjiran pesanan dari berbagai daerah. Ada lebih dari 100 pemesan

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
RIFQI GOZALI
PENGUSAHA TROFI KUDUS: Ely Aprilia, pemilik usaha piala 'Karya Usaha Kudus', menunjukkan piala yang telah selesai dirakit di teras rumahnya di Desa Demaan, Kudus, Sabtu (16/8/2025). Menjelang perayaan HUT RI, usaha warisan yang sudah berdiri lebih dari 50 tahun ini kebanjiran pesanan piala untuk hadiah berbagai lomba Agustusan. (TRIBUNJATENG/RIFQI GOZALI) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Puluhan piala emas tampak berkilauan di teras sebuah rumah yang berada di gang sempit, Desa Demaan, Kecamatan Kota Kudus.

Ely Aprilia (42), sang pemilik rumah, tampak sibuk menata dan melekatkan label pada piala-piala tersebut.

Momen menjelang 17 Agustus adalah saat tersibuk bagi usaha pembuatan trofi warisan keluarganya.

Baca juga: Di Purbalingga Zakat Dipakai untuk Modal Usaha Produktif, Sasar Pelaku UMKM

Kebanjiran Pesanan Momen Agustusan 

Piala-piala tersebut merupakan pesanan yang datang dari berbagai panitia lomba Agustusan, mulai dari tingkat kampung, sekolah, hingga instansi.

"Biasanya, panitia lomba Agustusan mulai memesan sejak awal bulan. Bulan ini terhitung ada lebih dari 100 pemesan," kata Ely saat ditemui di kediamannya, Sabtu (16/8/2025).

Pesanan tidak hanya datang dari wilayah Kudus, tetapi juga dari daerah sekitar seperti Pati, Jepara, dan Demak.

Menurutnya, piala yang paling banyak dipesan pada momen kemerdekaan ini adalah set seharga Rp250 ribu.

Usaha Warisan Legendaris 50 Tahun 

Usaha pembuatan trofi yang kini diberi nama "Karya Usaha Kudus" ini bisa dibilang legendaris.

Usaha ini pertama kali dirintis oleh ayah mertuanya, Haji Parwito, lebih dari 50 tahun yang lalu.

"Dulu trofinya masih terbuat dari tembaga. Kalau sekarang kebanyakan menggunakan bahan plastik dengan balutan warna emas," jelas Ely.

lihat fotoPROSES MERAKIT PIALA: Seorang pekerja sedang merakit piala pesanan di pusat produksi 'Karya Usaha' di Desa Demaan, Kudus, Sabtu (16/8/2025). Untuk merakit satu set piala yang terdiri dari juara satu hingga tiga, seorang pekerja hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit. (TRIBUNJATENG/RIFQI GOZALI)
PROSES MERAKIT PIALA: Seorang pekerja sedang merakit piala pesanan di pusat produksi 'Karya Usaha' di Desa Demaan, Kudus, Sabtu (16/8/2025). Untuk merakit satu set piala yang terdiri dari juara satu hingga tiga, seorang pekerja hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit. (TRIBUNJATENG/RIFQI GOZALI)

Kini, usaha tersebut diwariskan dan dikelola oleh Ely bersama suaminya, Jafar.

Pengalaman puluhan tahun membuat usaha mereka menjadi rujukan utama bagi para pencari piala di Kudus dan sekitarnya.

Varian Harga dan Perluasan Usaha 

Di tempat ini, pemesan bisa memilih berbagai varian piala, mulai dari yang termurah seharga Rp70 ribu per set (juara 1, 2, dan 3), hingga yang berharga jutaan rupiah, tergantung ukuran dan bahan.

Seiring berjalannya waktu, usaha ini tidak hanya sekadar merakit piala.

Ely dan suaminya juga melebarkan sayap dengan menerima pesanan pembuatan pin, plakat, hingga samir wisuda.

"Untuk merakit satu set piala tidak butuh waktu lama, hanya sekitar lima menit," tuturnya.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved