HUT RI

Cantik, Kostum Hasil Daur Ulang Sampah Warga Pakintelan Semarang Meriahkan Malam Tirakatan HUT RI

Malam tirakatan memperingati HUT RI di Watusari Pakintelan, Kota Semarang, dimeriahkan fashion show kostum unik hasil daur ulang sampah.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
DAUR ULANG SAMPAH - Anak-anak di RT 03 RW 06 Watusari, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, mengikuti fashion show kostum dari daur ulang sampah saat malam tirakatan HUT RI, Sabtu (16/8/2025) malam. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Lenggak-lenggok sejumlah anak memakai kostum berbahan dasar sampah yang didaur ulang mewarnai malam tirakatan memperingati HUT RI di RT 03 RW 06, Watusari, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (16/8/2025) malam.

Fashion show bertajuk "Jaga Bumiku dari Sampah" itu menampilkan beragam kostum unik.

Kendati berbahan dasar sampah yang didaur ulang, kostum yang ditampilkan terlihat digarap serius dan cantik.

Ada anak yang memakai gaun berbahan dasar korban bekas dikombinasikan plastik kresek biru, dilengkapi sayap kupu-kupu dari plastik transparan berkilau.

Baca juga: Hening 3 Menit, Masyarakat Diminta Hentikan Aktivitas saat Detik-detik Proklamasi Pukul 10.17

Ada pula yang memanfaatkan botol air mineral bekas, dilengkapi lampu hias dan ornamen dari tutup botol. 

Kreativitas semakin tampak saat tampilan gaun lipatan kertas minyak yang dikemas sedemikian cantik.

Ada pula yang memanfaatkan bubble wrap bekas paket belanja online untuk busana bernuansa modern.

Tak kalah menarik, kostum berkilau dari tempelan kepingan VCD lama. 

Serta, ada kresek plastik yang menjadi rok rumbai-rumbai cantik.

Ketua RT 03 RW 06 Watusari Pakintelan, Ruslin mengatakan, kostum anak-anak tersebut merupakan kreativitas dari orangtua, hasil pilah sampah di masing-masing keluarga. 

Penampilan ini menjadi kampanye lingkungan untuk mengurangi sampah serta mengajak masyarakat memulai gerakan daur ulang.

"Kami ingin mengingatkan bahwa barang bekas bukan sekadar sampah, melainkan bisa diolah kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai seni," ujar Ruslin, Sabtu malam.

Selain penampilan fashion show daur ulang sampah, acara malam tirakatan tersebut juga dimeriahkan beragam tarian dari anak-anak lain, di antaranya tari komando.

Tarian ini berisi latihan baris berbaris untuk melatih kedisiplinan, kekompakan, dan mengenalkan pada anak rasa nasionalisme dan tumbuhnya rasa cinta Tanah Air.

Tak hanya itu, sekelompok anak juga menampilkan tari Nusantara sebagai edukasi akan pentingnya melestarikan dan mencintai budaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved