Warisan Budaya Indonesia

Membanggakan, Arsip Surat RA Kartini Asal Jepara Resmi Diakui UNESCO sebagai Warisan Dunia

Pemkab Jepara menerima sertifikat 'Memory of the World' atas arsip perjuangan kesetaraan gender RA Kartini.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Daniel Ari Purnomo
DOKUMENTASI WARGA
TERIMA ANUGERAH UNESCO: Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Jepara, Edy Sujatmiko (kiri), menerima sertifikat Anugerah Warisan Dokumenter dari Dirjen Kerja Sama Multilateral Kemenlu, Tri Tharyat (tengah), di Jakarta, Rabu (13/8/2025). Penghargaan dari UNESCO ini diberikan atas arsip surat-surat R.A. Kartini yang diakui sebagai 'Memory of the World' atau warisan dokumenter dunia. (ISTIMEWA) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Kabupaten Jepara secara resmi menerima Anugerah Warisan Dokumenter Indonesia sebagai 'Memory of the World' dari UNESCO.

Pengakuan tingkat dunia ini diberikan atas arsip surat-surat R.A. Kartini yang dinilai sebagai warisan berharga dalam merekam perjuangan kesetaraan gender.

Penyerahan sertifikat penghargaan tersebut berlangsung di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Baca juga: Julukan Baru Kebumen Usai Ditetapkan Sebagai Global Geopark Oleh UNESCO, The Mother of Earth

Diterima di Jakarta

Sertifikat dari UNESCO diserahkan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI, Tri Tharyat, dan diterima oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Jepara, Edy Sujatmiko.

Edy mewakili Penjabat (Pj) Bupati Jepara, H. Witiarso Utomo, dalam acara penganugerahan tersebut.

"Penghargaan ini menjadi kebanggaan luar biasa bagi masyarakat Jepara dan Indonesia," ujar Edy saat dikonfirmasi, Kamis (14/8/2025).

Perjalanan Panjang Menuju Pengakuan Dunia 

Edy menjelaskan, pengakuan ini merupakan hasil dari proses panjang.

Arsip Kartini awalnya diusulkan sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) di tingkat nasional melalui Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

"Setelah itu, usulan diteruskan ke tingkat regional atau MOWCAP (Memory of The World Committee Asia Pacific), hingga akhirnya diakui UNESCO sebagai warisan dokumenter dunia," jelasnya.

Proses ini merupakan nominasi bersama antara ANRI, Arsip Nasional Belanda, dan Perpustakaan Universitas Leiden.

Lima Warisan Indonesia Diakui UNESCO 

Kepala ANRI, Mego Pinandito, menegaskan bahwa pemikiran R.A. Kartini telah diakui dunia.

"Jepara adalah tempat beliau lahir dan dibesarkan, menjadi saksi lahirnya gagasan tentang kesetaraan gender dan pendidikan perempuan," ujarnya.

Penghargaan untuk Arsip Kartini ini merupakan bagian dari lima khazanah budaya Indonesia yang berhasil dicatatkan dalam sidang umum UNESCO di Paris pada 17 April 2025 lalu.

Empat warisan lainnya adalah Piagam ASEAN, arsip Seni Tari Jawa Khas Mangkunegaran, naskah Syair Hamzah Fansuri, serta naskah Sunda kuno Sanghyang Siksa Kandang Karesian.

Merintis Warisan Ratu Kalinyamat

Setelah keberhasilan ini, Edy Sujatmiko menuturkan bahwa pihaknya tengah merintis pengembangan Memori Kolektif Bangsa (MKB) yang baru, yaitu warisan mengenai Ratu Kalinyamat.

Usulan tersebut diajukan bersama Yayasan Dharma Bakti Lestari.

"Kami berharap suatu saat (warisan Ratu Kalinyamat) mendapat pengakuan UNESCO juga sebagai warisan dokumenter kelas dunia," tuturnya.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved