Berita Purbalingga
Rusak Parah, Warga Ramai-ramai Tanami Pisang Jalan Akses Wisata ke Semangkung View Purbalingga
Geram karena jalan rusak tak kunjung diperbaiki, warga ramai-ramai menanam pohon pisang dan menuliskan kata-kata sindiran
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Geram karena jalan rusak tak kunjung diperbaiki, warga ramai-ramai menanam pohon pisang dan menuliskan kata-kata sindiran melalui spanduk berwarna putih di jalur wisata Semangkung View, Jalan Gunung Malang, Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga pada Jumat (8/8/2025).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Serang, Sugito menyatakan hal tersebut merupakan hal yang wajar, karena jalan tersebut merupakan satu-satunya akses yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Saya kira apa yang dilakukan itu wajar, karena itu merupakan satu-satunya jalan yang sangat dibutuhkan untuk akses anak sekolah, perekonomian dan wisata ke Gunung Slamet dan Gardu Pandang," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunbanyumas.com, Selasa (12/8/2025).
Baca juga: Bukan 50 Ribu, Husein Klaim Bawa Massa 100 Ribu Orang untuk Demo Bupati Sudewo
Ia menyatakan, telah meninjau langsung lokasi tersebut dan menemui tokoh pemuda dan tokoh masyarakat untuk mencari solusi terbaiknya.
"Sesuai pertemuan saya kemarin dengan tokoh pemuda, sebetulnya mereka sangat ingin audiensi dengan Pak Bupati dan Wakil Bupati mbak," katanya.
Sugito melanjutkan, pihaknya akan berupaya untuk menjembatani audiensi tersebut.
"Saya akan berusaha menjembatani. Kemarin dari anggota DPRD, Ibu Erni juga sedang berusaha untuk mengkomunikasikannya dengan beliau Pak Bupati dan Wakil Bupati," lanjutnya.
Ia berharap dengan adanya upaya tersebut, pihaknya dapat mewujudkan keinginan para pemuda untuk melakukan audiensi dan mendapatkan informasi kepastian kapan jalan tersebut akan diperbaiki.
"Semoga beliau berkenan untuk menerima tiga tokoh pemuda yang ingin bertemu," ucapnya.
Lebih lanjut, Sugito menyatakan perbaikan jalan tersebut tidak bisa dilakukan menggunakan dana desa (DD), karena jalan tersebut merupakan jalan kabupaten.
"Tidak bisa pakai DD, karena itu jalan kabupaten. Paling dengan cara swadaya masyarakat, kalau memang sudah mendesak sekali," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.