Berita Brebes
Beras Bantuan Pemerintah Bikin Pedagang di Brebes Menjerit, Omzet Anjlok Drastis
Niat hati stabilkan harga, beras bantuan pemerintah justru pukul telak pedagang kecil di Pasar Induk Brebes yang kini sepi pembeli.
Penulis: Wahyu Nur Kholik | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, BREBES - Para pedagang beras di lingkungan Pasar Induk Kabupaten Brebes kini hanya bisa mengelus dada.
Penjualan mereka anjlok drastis dalam beberapa waktu terakhir, yang mereka yakini sebagai imbas dari masifnya penyaluran beras bantuan pangan dari pemerintah.
Kondisi ini diperparah dengan harga gabah dari petani yang masih tinggi, membuat para pedagang semakin terjepit.
Baca juga: Isu Beras Premium Oplosan Jadi Berkah bagi Pedagang di Cilacap, Penjualan Beras Curah Naik
"Penjualan memang sangat berkurang drastis. Biasanya jam 12 siang ini saya sudah pulang. Beberapa hari terakhir ini kurang laku karena beras bansos sudah turun," keluh Narsip, salah seorang pedagang beras di Pasar Induk Brebes, Rabu (13/8/2025).
Menurutnya, harga jual beras di pasaran menjadi tidak menentu.
Di satu sisi, mereka harus membeli gabah kering dengan harga cukup mahal, sekitar Rp 8.000 per kilogram.
Di sisi lain, mereka kesulitan menjual beras karena pasar sudah dibanjiri beras bantuan.
"Satu kuintal gabah kering yang bagus itu paling hanya jadi 60-65 kilogram beras. Jadi kami sulit menentukan harga jual yang pas," tambahnya.
Fenomena menarik lainnya, kata Narsip, adalah berubahnya perilaku pembeli.
Kalaupun ada yang membeli berasnya, sering kali hanya dalam jumlah sedikit untuk dicampurkan (dioplos) dengan beras bantuan.
"Kata pembeli, kualitas beras bantuan kurang bagus, jadi dioplos biar lebih enak. Kalau tidak dioplos katanya nasinya pera (tidak pulen)," ungkapnya.
Hal ini dibenarkan oleh Iin, seorang tengkulak beras.
Menurutnya, program bantuan berupa beras sering kali tidak efektif karena kualitasnya yang kurang baik, sehingga banyak penerima yang akhirnya menjual kembali beras tersebut.
"Nggak semua warga yang menerima bantuan itu berasnya dimakan. Banyak juga yang dijual lagi," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Dinkopumdag) Brebes, Agung Tirto Kumara, menjelaskan bahwa penyaluran beras SPHP dari Bulog merupakan instruksi dari pemerintah pusat.
"Harga beras memang sempat mengalami kenaikan hingga menyebabkan inflasi, untuk itu pemerintah pusat meminta untuk mengeluarkan beras jenis SPHP dari Bulog," terangnya.
Teriakan Perempuan di Waduk Penjalin Brebes Gegerkan Pemancing, Terpeleset dan Terlilit Gulma |
![]() |
---|
Niat Belanja Ayam, Warga Wanatawang Brebes Tiba-tiba Ambruk di Pasar Jatibarang Brebes |
![]() |
---|
2 Pencuri Gagal Gasak Honda CRF di Banjarharjo Brebes, Tepergok Pemilik saat Utak-atik Kontak |
![]() |
---|
Kecelakaan Beruntun di Jalan Pantura Brebes Dipicu Perbaikan Jalan, Truk Muatan Mesin Pindah Jalur |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Kecelakaan Beruntun Libatkan 4 Kendaraan di Jalan Pantura Brebes, Sopir Truk Terjepit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.